Regulasi soal Manajer Bikin Repot Persebaya Surabaya
jpnn.com, SURABAYA - Manajemen Persebaya Surabaya direpotkan dengan kebijakan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang melarang pergantian manajer di tengah musim kompetisi.
Posisi manajer Persebaya memang tengah lowong. Usai ditinggal Chairul Basalamah, manajemen Persebaya belum mengumumkan penggantinya. Padahal, Green Force sudah punya calon manajer anyar. Dia adalah mantan Direktur Tim Persebaya di Liga 2 musim lalu, Candra Wahyudi.
Sayang, penunjukan Candra Wahyudi terbentur regulasi. Dalam pasal 31 regulasi Liga 1 2018, disebutkan bahwa kontrak kerja manajer adalah full time. Selain itu, manajer juga harus punya sertifikasi dari PT LIB.
Masalahnya, Candra Wahyudi tidak memiliki sertifikasi. Untuk mendapat sertifikasi, manajer harus melakukan workshop. “Makanya kami sudah mengajukan (ke PT LIB) untuk digelar workshop susulan,” kata Sekretaris Tim Persebaya Ram Surahman kepada Jawa Pos.
Sayangnya, PT LIB tampaknya sulit mewujudkan keinginan Persebaya itu. COO PT LIB Tigor Shalom Boboy mengatakan, Persebaya bukan tim pertama yang ingin mengganti manajer musim ini. Borneo FC dan PSMS Medan bahkan sudah menyampaikan keinginannya untuk mengganti manajer kepada LIB.
“Tapi kami sampaikan, nggak bisa. Silakan kalau mau pecat (manajer), tapi konsekuensinya jabatan manajer kosong,” kata Tigor.
Nah, jika workshop susulan memang gagal dilakukan, Persebaya jelas bakal tanpa manajer hingga akhir musim. Padahal, Persebaya tengah berupaya bangkit usai kalah 3-2 dari Barito Putera (12/8). “Kami berharap (PT LIB) ada solusi lain,” tegas Ram.
“Kalau misal ada kejadian manajer sakit atau meninggal, kan susah juga,” tambahnya. Karena itu, dia berharap hal ini bisa menjadi pembelajaran ke depan.