Reklamasi Pulau G Dilanjutkan, Anak Buah Prabowo Sewot
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Gerindra Muhammad Syafi'i menyesalkan keputusan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memberi lampu hijau proyek reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta. Pasalnya, keputusan itu melangkahi kesepakatan empat kementerian yang membekukan proyek Pulau G lantaran ditemukan banyak pelanggaran.
"Nah, mereka kan membuat pertimbangan-pertimbangan yang betul-betul rasional," ujar Syafi'i di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (14/9).
Diketahui, penghentian proyek reklamasi berdasarkan hasil rapat yang dihadiri Menko Maritim sebelumnya Rizal Ramli, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Oswar Muadzin Mungkasa.
Anggota Komisi III DPR RI itu, menilai Luhut perlu membuktikan bahwa keputusan yang dibuat sebelumnya adalah kesalahan. "Buktikan bahwa apa yang dilakukan menteri-menteri ini yang kemudian membuat reklamasi dihentikan itu tidak benar. Kalau itu benar, masih tetap dilanjutkan, ada apa?" tanyanya.
Terpisah, Luhut menegaskan bahwa keputusan melanjutkan reklamasi Pulau G berdasarkan berbagai kajian, mulai dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hingga PLN. Termasuk kajian hukum mengenai keabsahan izin reklamasi.
Luhut pun meyakini bahwa kegaduhan seputar reklamasi Teluk Jakarta sebenarnya bermotif politik. "Ini dilakukan karena sudah ada kajian. Ini ribut karena dipolitisiasi jadi ramai. Bikin ulang lagi," ujar mantan Menko Polhukam itu.
Luhut pun berjanji akan buka-bukaan ke publik soal kajian yang dilakukan pihaknya. Dengan demikian, tidak ada kecurigaan publik terkait reklamasi. "Buka, sangat dibuka. Enggak usah khawatir. Ngapain kita bohongj rakyat kita. Nantilah. Sabar. Nanti tuntas, kita akan buka. Itu dokumen publik, silakan," tutupnya. (aen/dil/jpnn)