Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rektor

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kamis, 22 Juli 2021 – 07:16 WIB
Rektor - JPNN.COM
Ilustrasi UI. Foto: Universitas Indonesia

Ia rajin mencatat apa yang dialaminya, apa yang dipikirkannya. Dengan perantaraan catatan-catatan hariannya, kita dapat memperoleh pengetahuan mengenai kehidupan dan tindakan para mahasiswa dengan berbagai permasalahan yang mereka hadapi.

Catatan-catatan itu dikumpukan dan diterbitkan menjadi buku ‘’Catatan Harian Seorang Demonstran’’ (1983).

Di zaman Gie, kampus menjadi ajang pertarungan kaum intelektual yang menentang vs yang mendukung pemerintahan Bung Karno.

Sepanjang 1966-1969, Gie berperan aktif dalam berbagai demonstrasi. Ia tidak bergabung dengan organisasi mahasiswa tertentu, misalnya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang ketika itu menjadi motor gerakan.

Gie lebih suka menjadi lone wolf yang berjuang sendiri melalui tulisan-tulisannya.

Lewat tulisannya ia mengritik Orde Lama dan Presiden Soekarno secara terbuka di media massa. Ia menggelar diskusi terbuka dan tidak pernah takut berdebat dengan para pendukung kekuasaan.

Demontrasi besar terjadi di sepanjang 1966. ABRI, yang tahu kekuatan gerakan mahasiswa yang hebat untuk menjungkalkan kekuasaan Soekarno, berpihak kepada mahasiswa.

Puncak gerakan terjadi ketika demonstran UI Arif Rahman Hakim terbunuh oleh peluru pasukan keamanan.

Lebih baik mati menghirup gas beracun, daripada kebebasannya mati karena menghirup racun kekuasaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close