Remaja asal Sumatera Utara Gantikan Menteri Yohana
Mereka terpilih setelah mengikuti proses seleksi yang melibatkan Kementerian PPPA, serta didukung oleh UNICEF, dan Aliansi AKSI.
Pada event ini, ke-21 anak muda itu berpartisipasi dalam setiap pengambilan keputusan, terutama menyangkut hal yang berdampak pada kehidupan anak perempuan.
Berkantor di KPPPA, Ayu Juwita menjadi menteri dan memimpin rapat pimpinan bersama sekretaris menteri, deputi, dan asisten deputi, yang juga diisi oleh anak muda.
“Kaum muda adalah pemimpin masa depan. Salah satu masalah yang paling mendesak yang dialami banyak kaum muda di Indonesia saat ini adalah perkawinan usia anak. Fenomena perkawinan usia anak berpotensi mengakhiri pendidikan anak perempuan, merusak kesehatannya dan membuat mereka menghadapi risiko kekerasan yang lebih tinggi,” kata Perwakilan UNICEF Indonesia Lauren Rumble.
Perwakilan Aliansi AKSI Lies Marcoes mengatakan, Rumah Kitab sebagai lembaga riset advokasi pencegahan perkawinan anak sangat mengapresiasi kegiatan Hari Anak Perempuan Internasional.
“AKSI melihat dampak buruk perkawinan usia anak seharusnya dapat dicegah dengan pemberian informasi yang tepat bagi remaja dalam mencegah kawin anak", kata Lies Marcoes. (jos/jpnn)