Rencana Merger INKA-KAI Dinilai Kurang Tepat
"Inovasi dan kreatifitas pengembangan usahanya sudah mulai menampakkan hasilnya. Diberi kepercayaan negara lain untuk memproduksi kereta dan loko," paparnya.
Menurut Hendrowijono, opsi yang diwacanakan pemerintah dengan tujuan agar INKA dan KAI maju, dan negara mendapat manfaat.
Namun, saat ini INKA sudah punya pabrik baru, fix cost tinggi, butuh proyek, dan di sisi lain pasar domestik hanya dari KAI, itupun baru tiga tahun terakhir.
"Kalau tidak ada proyek, akusisi INKA akan membebani keuangan KAI yang lagi terdampak pandemi covid-19," paparnya.
Karena itu, dia khawatir kalau INKA jadi anak perusahaan, pemerintah Congo akan balik kanan dan memilih China atau Turki.
"Megaproyek batal, INKA masuk KAI tanpa proyek, yang terjadi KAI ambruk. Dulu Pak Jonan sudah sangat bagus mereformasi KAI, jadi saya sangat menyayangkan kalau KAI ambruk," sebut dia.(chi/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?