Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Reni Minta Tes Honorer K2 Tua jadi PPPK Sekadar Formalitas

Rabu, 12 Desember 2018 – 16:06 WIB
Reni Minta Tes Honorer K2 Tua jadi PPPK Sekadar Formalitas - JPNN.COM
Reni Marlinawati. Foto: Jawapos.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati mendesak pemerintah untuk mengangkat seluruh guru honorer K2 (kategori dua) yang tidak memenuhi syarat CPNS menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Pengangkatan mereka pun harus tanpa tes. Artinya tes sekadar formalitas.

"Kami dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan mendesak agar 144.327 guru honorer K2 yang kemarin tidak bisa ikut tes CPNS karena terkendala syarat UU Aparatur Sipil Negara (ASN) diangkat menjadi PPPK. Pengengkatan mereka harus dipermudah karena mereka sudah puluhan tahun mengabdi," kata Reni dalam rapat kerja gabungan Komisi X DPR RI dengan empat kementerian di Senayan, Rabu (12/12).

Dia membeberkan data, jumlah guru honorer K2 yang masuk data base sebanyak 157.210 orang. Yang memenuhi syarat CPNS sehanyak 12.883. Dari jumlah itu yang bisa ikut tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS sebanyak 8498 orang. Namun yang lolos SKD hanya 6.541 orang.

"Nah, dari 157.210 itu ada 144.327 guru honorer K2 yang tidak bisa ikut tes CPNS karena usianya di atas 35 tahun. Itu sebabnya kami mendorong pemerintah untuk menjadikan mereka jadi PPPK tanpa tes yang rumit," tegasnya.

BACA JUGA: Catat nih Jadwal Pendaftaran Calon PPPK

Dengan mengangkat guru honorer K2, lanjut Reni, tidak serta-merta bisa mengatasi masalah kekurangan guru. Data Kemendikbud menyebutkan, masih kekurangan guru 988.133 orang. Setelah disisir guru PNS yang dibutuhkan 736 ribuan.

"Jadi wajar kalau kualitas pendidikan kita tidak maju. Sampai belut berbulu pun tidak akan selesai kalau model rekrutmennya seperti itu," tandasnya. (esy/jpnn)

Pengangkatan honorer K2 usia di atas 35 tahun menjadi PPPK harus dipermudah, tidak perlu melalui tes yang ketat.

Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News