Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Reorientasi Belanja Negara

Oleh: MH. Said Abdullah, Ketua Badan Anggaran DPR RI

Minggu, 08 Maret 2020 – 23:10 WIB
Reorientasi Belanja Negara - JPNN.COM
Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH. Said Abdullah. Foto: Humas DPR RI

Kita masih menghadapi persoalan dalam peningkatan kualitas belanja Pemerintah. Pengeluaran untuk belanja negara yang dilakukan oleh pemerintah (K/L), ternyata belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, hal ini sejalan dengan temuan Bappenas. Dimana, dalam setiap peningkatan anggaran belanja K/L sebesar 1 persen akan memberikan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar 0,06 persen. Dalam APBN 2017-2018, terjadi peningkatan anggaran belanja pemerintah pusat sebesar 11 persen. Namun, dalam realisasinya pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh sebesar 0,24 persen, dimana seharusnya bisa tumbuh mencapai 0,66 persen.

Ternyata, evaluasi APBN 2015-2019 juga menunjukkan bahwa, alokasi belanja K/L belum sepenuhnya untuk belanja yang bersifat produktif. Pada periode 2015-2019, belanja pegawai tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 7,5 persen per tahun (CAGR). Pada periode yang sama belanja barang juga mengalami pertumbuhan 9,3 persen per tahun (CAGR). Adapun belanja sosial mengalami pertumbuhan 3,9 persen per tahun (CAGR). Sedangkan belanja modal mengalami pertumbuhan negatif sebesar -4,3 persen per tahun (CAGR). Artinya selama periode 2015-2019, belanja K/L masih belum bisa dikatakan produktif, karena belanja masih didominasi untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif seperti belanja pegawai dan belanja barang. Sedangkan belanja modal justru tumbuh negatif.

Arah Baru Belanja Pemerintah

Kami tidak akan bosan-bosannya, untuk selalu mengingatkan Pemerintah dalam setiap pembahasan APBN, agar terus meningkatkan kualitas belanja Pemerintah. Tidak ada jalan lain, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, diperlukan belanja Pemerintah yang berkualitas. APBN 2020 masih berada pada triwulan I dan proses pembahasan APBN 2021 masih beberapa waktu ke depan sehingga diharapkan kualitas belanja Pemerintah dalam APBN kedepannya akan terus meningkat.  

Kami akan terus mendorong Banggar DPR RI, agar menitikberatkan fokus pembahasan APBN nantinya, untuk meningkatkan kualitas belanja Pemerintah, dalam beberapa pendekatan. Antara lain: Pertama, mendorong peningkatan belanja modal. Kami akan terus mendorong agar porsi belanja modal terus diperbesar dari tahun ketahun. Memperbesar porsi anggaran belanja modal dalam setiap APBN, diharapkan akan membuat investasi bisa tumbuh dan berkembang. Mengingat, bahwa Kebutuhan pembangunan infrastruktur kita masih relatif besar, tentunya berharap belanja modal bisa menjadi stimulus dan multiplier effect untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Kedua, penyerapan belanja yang proporsional sepanjang tahun. Penyerapan anggaran yang dilakukan di kuartal ke IV, menyebabkan terjadinya penumpukan belanja diakhir tahun. Siklus ini jelas kurang baik bagi peningkatan kualitas anggaran, semangat yang dibangun hanya sekedar menghabiskan anggaran setiap tahunnya. Oleh sebab itu, kami akan mendorong agar setiap satuan kerja (satker) K/L yang menyusun perencanaan anggaran memiliki time frame yang jelas mengenai pelaksanaan program kerja yang dirumuskan. Apa yang menjadi kebutuhan anggaran sepanjang tahun anggaran, sehingga bisa terpantau keberadaanya sepanjang tahun.

Ketiga, efektifitas belanja negara untuk menstimulus daya beli masyarakat. Tidak bisa kita pungkiri, kontribusi konsumsi rumah tangga adalah penyumbang terbesar dalam setiap pertumbuhan ekonomi nasional. oleh sebab itu, menjaga daya beli masyarakat agar konsumsi tetap tumbuh perlu terus dilakukan. Mengingat, jumlah penduduk yang rentan miskin yang masih besar, berpotensi untuk naik kelas atau justru turun kelas kembali ke dalam kemiskinan.

Oleh sebab itu, setiap program bantuan sosial hingga subsidi dalam rangka meningkatan daya beli masyarakat, harus berbasis data sosial yang valid dan terukur tingkat keberhasilannya. Jangan sampai ada yang salah sasaran, mulai dari program bantuan sosial hingga subsidi energi, semuanya harus tepat sasaran. Sehingga, diharapkan bantuan tersebut, akan bisa mempertahankan bahkan meningkatkan daya beli agar konsumsi masyarakat tersebut tetap bisa tumbuh.

Said mendorong pemerintah daerah lebih inovatif, tidak semata bergantung dari dana transfer ke daerah. Bahkan dana transfer ke daerah sebagiannya juga ditampung di deposito perbankan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Opini

    Ramadan Mengisi Energi Gotong Royong

    Minggu, 07 April 2024 – 12:27 WIB
    Ramadan Mengisi Energi Gotong Royong - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Gambar Komeng

    Rabu, 27 Maret 2024 – 07:07 WIB
    Gambar Komeng - JPNN.com
  • Parpol

    Said Abdullah: Alhamdulillah, PDIP Tetap Jadi Pemenang, Berhasil Hattrick

    Kamis, 21 Maret 2024 – 11:15 WIB
    Said Abdullah: Alhamdulillah, PDIP Tetap Jadi Pemenang, Berhasil Hattrick - JPNN.com
  • Opini

    Pangan Bukan Komoditas Politik

    Minggu, 17 Maret 2024 – 19:13 WIB
    Pangan Bukan Komoditas Politik - JPNN.com
X Close