Resmikan Pameran Pasar Kopi di Eropa, Menteri Erick Thohir Bilang Begini
Erick menyebut nilai transaksi awal kerja sama tersebut mencapai USD 5,6 juta terdiri dari USD 2,5 juta kontrak pembelian dan sisanya sebesar USD 3,1 juta berupa nota kesepahaman.
"Ini sejak awal saya meminta BUMN bangun ekosistem di mana kita tidak boleh menomorduakan petani," lanjut Erick.
Kementerian BUMN berharap, momen Pasar Kopi di Amsterdam ini bisa menjadi tonggak sejarah semakin dikenalnya kopi Indonesia oleh masyarakat global dan Indonesia menjadi global market leader industri kopi di dunia.
Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mengatakan kegiatan tersebut sejalan dengan misi PMO Kopi Nusantara, yakni memperbaiki ekosistem supply chain industri kopi dalam negeri.
“Kami membawa kopi-kopi terbaik Indonesia dari lokasi pilot project kami, diantaranya adalah Kopi Ijen dari Jawa Timur yang memiliki nilai historis dan indikasi geografis yang akan menarik perhatian konsumen global,” ujarnya.
Pelaksanaan Pasar Kopi di Amsterdam, diharapkan dapat mempertemukan konsumen mancanegara, khususnya Uni Eropa, dalam menikmati ragam kopi dari Indonesia.
Selain itu, acara tersebut juga diharapkan terjadi business expansion yang lebih luas, sehingga Indonesia dapat menjadi eksportir utama produk kopi olahan untuk pasar dunia.
Selain Roemah Indonesia BV dan PMO Kopi Nusantara, penyelenggaraan Pasar Kopi Indonesia didukung oleh BUMN, pegiat lingkungan, hingga pelaku bisnis.