Respons Fahri Hamzah Terkait Penangkapan Dua Penyerang Novel Baswedan
jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri dan Polda Metro Jaya menangkap dua anggota kepolisian aktif yang diduga sebagai penyerang penyidik KPK Novel Baswedan.
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berharap Polri menggunakan momentum ini untuk membersihkan nama mereka yang selama ini seolah-olah tidak mau mengungkap kasus Novel.
“Kalau ini dianggap sebagai satu kemajuan, maka mudah-mudahan kepolisian menggunakan momentum ini untuk membersihkan namanya seolah-olah selama ini kepolisian tidak mau mengungkap kasus ini," kata Fahri menjawab jpnn.com, Jumat (27/12).
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia itu berharap kasus ini tidak saja harus diungkap secara komprehensif. Dia mengatakan di bawah Kapolri Jenderal Idham Azis yang baru menjabat, koordinasi antarkelembagaan dalam memberantas korupsi juga harus diperkuat.
"Mumpung kita memiliki Kapolri yang baru mudah-mudahan tidak saja kasus ini diungkap secara komprehensif, tetapi juga selain punya efek membersihkan nama kepolisian karena keterlibatan "orang dalam" di dalam kasus ini, maka juga adalah dalam rangka memperkuat koordinasi antarkelembagaan," paparnya.
"Khususnya dalam upaya pemberantasan korupsi ke depan," tambah Fahri.
Ia menegaskan bahwa segala hambatan yang mungkin membuat kerja sama antarkelembagaan memang harus dihapus. "Karena apa pun korupsi tidak mungkin bisa diselesaikan sendiri oleh satu lembaga," kata mantan aktivis mahasiswa 1998 itu.
Menurut Fahri, pemberantasan korupsi memerlukan satu koordinasi kelembagaan yang menyeluruh sebagai sebuah sistem pertahanan dan antikorupsi untuk membentuk Indonesia yang bersih ke depan.