Respons Hery Susanto Terkait Defisit Anggaran BPJS Kesehatan
“Jadi jaminan kesehatan para pekerja yang berbayar itu diarahkan, tidak ingin mendapatkan pelayanan yang diskriminatif. Daripada tumpang tindih, lebih baik pengelolaannya dialihkan ke BP Jamsostek untuk masalah pelayanan kesehatannya,” tegas Hery Susanto.
Menyikapi usulan dan dorongan tersebut, Deputi Direktur Wilayah BP Jamsostek Bali Nusa Tenggara Papua Deny Yusyulian menyatakan, jika memang ada persetujuan dari Pemerintah Pusat, maka pihaknya sebagai operator tentu siap menerima.
Deny mencontohkan, BP Jamsostek seharusnya meng-cover jaminan TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Akan tetapi, dalam perjalanannya, justru dialihkan ke PT Taspen dan PT Asabri.
“Segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin, segala proses kan bisa terjadi,” katanya.
Terkait sosialisasi kegiatan BP Jamsostek di kalangan milineal, dia mengatakan pihaknya ingin mengedukasi kaum muda yang biasa disebut milenial untuk melek terhadap perlindungan dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Salah satu upayanya dengan melakukan edukasi.
Apalagi, dari total 127 juta orang bekerja, sekitar 86 juta orang masuk kategori angkatan kerja muda.
Untuk Bali sendiri pihaknya memperkirakan ada 300 ribu angkatan kerja muda.
"Ini bagian dari edukasi kita kepada generasi milenial kan mereka adalah calon angkatan kerja dan pengusaha, tentu mereka harus tau itu,” ucapnya.