Revisi Buku Sejarah, PDRI masuk Kurikulum
Rabu, 19 Desember 2012 – 10:32 WIB
Dalam hal ini, ia melihat Presiden SBY jeli melihat bahwa PDRI adalah peristiwa yang sangat nasionalisme, tidak seperti dibayangkan orang sebagai peristiwa yang separatisme. "Jadi menurut saya intinya, pak SBY bisa melihat itu secara murni. Orang-orang yang berjuang menegakkan agar eksistensi negara ini tetap ada, dari PDRI itu," tukasnya.
Bertepatan dengan Hari Bela Negara, ia mengajak segenap anak bang agar meningkatkan kompetensinya sebagai wujud cinta tanah air dan bela negara. Hari Bela Negara, menurutnya, jangan sekadar diperingati. Semangat bela Negara, harus diaplikasi dalam perbuatan sehari-hari. "Melekat dalam perbuatan sehari-hari, dengan mencintai negara tidak secara pasif. Ketika menjadi seorang pelajar, maka jadilah pelajar yang rajin agar mempunyai kompetensi memadai dalam mengisi kemerdekaan. Begitu pula ketika jadi seorang pekerja, maka jadilah pekerja yang bekerja produktif, memiliki integritas tinggi serta kemauan keras," jelasnya.
Pria kelahiran Tanahdatar yang juga peraih PDRI Award itu menambahkan, HBN yang diperingati tiap 19 Desember, harusnya dapat dijadikan momen penting sebagai introspeksi diri, sudah sejauh mana rakyat atau bangsa saat ini mencintai dan membela negaranya.