Rezim Erdogan Kembali Tangkapi Rakyat Sendiri
jpnn.com, ANKARA - Rezim Recep Tayyip Erdogan di Turki kembali menangkapi rakyatnya sendiri. Kemarin, Selasa (12/2) Negeri Dua Benua itu mengeluarkan surat perintah penangkapan 1.112 orang yang dituding memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen. Ironisnya, beberapa hari sebelumnya Ankara justru mengecam Tiongkok terkait penangkapan ribuan etnis Uighur di Xinjiang.
BACA JUGA: Turki Kecam Kamp Uighur, Tiongkok Sindir Erdogan
Penangkapan ini merupakan begian dari proses bersih-bersih setelah kudeta gagal 2016 lalu. Rezim Erdogan menuding Gulen, yang kini mengasingkan diri di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), sebagai otak di balik kudeta.
"Iblis tidak akan melakukan penipuan seperti sebelumnya. Kami akan menghabisi mereka semua," ujar Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu seperti dikutip Reuters.
Sejak kudeta, Turki sudah menahan 77 ribu orang. Sebagian besar belum diadili. Pemerintah juga telah memecat sekitar 150 ribu pegawai negeri sipil dan personel militer yang dituding terlibat dengan Gulen.
Rezim Erdogan menyatakan bahwa jaringan para pendukung Gulen sudah terbentuk sejak puluhan tahun lalu. Begitu lamanya, mereka bahkan sudah menyusup ke institusi negara. Misalnya saja pasukan keamanan, kehakiman, dan beberapa kementerian.
Surat perintah penangkapan yang baru dikeluarkan kemarin itu adalah bagian dari penyelidikan kecurangan ujian para petugas kepolisian 2010. Hasil ujian itu menentukan mereka dipromosikan sebagai wakil inspektur polisi atau tidak.
Nah, jaksa penuntut menyatakan bahwa para pendukung Gulen sudah mendapat kisi-kisi pertanyaan lebih dulu dan mencurangi peserta lainnya.