Rhenald Kasali Terjemahkan Digital Disruption di Rakornas II Pariwisata
Dan kebetulan, semua itu sangat konek dengan isu homestay desa wisata. Benchmark-nya banyak. London punya 2000 homestay berbasis digital. China? Punya homestay yang menawarkan makanan rumahan. Tamu bisa ikut
interaksi membuat makanan tradisional. Dan semuanya, dipasarkan via digital.
Mengapa homestay? Prof Rhenal menyebut ini sebagai ekonomi gotong royong, ekonomi kerakyatan, ada cross cultural experience, genuine dalam food and family, memorable experience, millenials menghendaki kebebasan berpakaian, business student, research, mediacl, studi.
“Saran saya, Kementerian Pariwisata merekrut lebih banyak anak muda. Karena mereka membawa masa depan ke saat ini,” ungkapnya. (adv/jpnn)