Ribuan Pelajar dan Masyarakat Meramaikan Puncak Haornas 2017
Prestasi Pasangan Bhineka Tunggal Ika, Beda Etnis dan Beda AgamaHal serupa, Menpora merasakan ketika menyambut pemain ganda campuran bulu tangkis Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade Brasil. Mereka adalah prestasi pasangan yang bhineka tunggal ika, beda etnis dan beda agama tapi melalui olahraga mereka disatukan dan berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia.
Masih, menurut Menpora, potensi olahraga menyatukan perbedaan itu juga disadari oleh The Founding Father kita Bung Karno ketika menerima Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-4 tahun 1962. Meski ditengah situasi ekonomi yang serba terbatas Bung Karno tetap berani mengambil pilihan itu.
Melalui Asian Games, Bung Karno berharap perbedaan pandangan politik antar kelompok bisa disatukan kembali. "Dan Alhamdulillah niat tulus Bung Karno berhasil," tegas Menpora.
Selain menjadi alat pemersatu, kata Menpora, olahraga juga menjadi alat perjuangan untuk menaikkan harkat dan martabat sebuah bangsa.
“Terima kasih tak terhingga saya sampaikan kepada para atlet yang selama ini sudah berjuang sekuat tenaga mengharumkan nama bangsa ini dan telah menjadi pahlawan olahraha Indonesia. Kami pemerintah mengapresiasi cucuran keringat dan air mata kalian semua dan sudah menyiapkan penghargaan terbaik pada kalian semua. Kepada atlet-atlet muda tak perlu berkecil hati, dibawah bimbingan Presiden Joko Widodo berolahraga memiliki masa depan yang sangat cerah,” kata Menpora penuh semangat.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih kepada Menpora yang sudah menyelenggarakan Haornas di Magelang tahun ini.
“Ini peringatan Haornas yang luar biasa. Terima kasih Kemenpora, Menpora dan jajaran pejabat kota Magelang yang sudah menyelenggarakan acara ini dengan meriah," kata Ganjar.(adv/jpnn)