Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ricuh, Massa Mantan Kombatan GAM Gagalkan Muswil Partai Aceh

Senin, 17 Februari 2020 – 07:15 WIB
Ricuh, Massa Mantan Kombatan GAM Gagalkan Muswil Partai Aceh - JPNN.COM
Massa memadati kendaraan Baracuda yang ditumpangi sejumlah pengurus DPP Partai Aceh saat terjadinya kericuhan di luar aula sebuah hotel di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (16/2/2020). Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, ACEH BARAT - Sekelompok massa yang merupakan anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) atau mantan kombatan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan simpatisannya menggagalkan Musyawarah Wilayah Partai Aceh yang digelar di sebuah hotel di ruas Jalan Teuku Umar, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (16/2) sore.

Terjadi kericuhan di luar aula hotel, yang menyebabkan Muswil Partai Aceh yang mengagendakan pemilihan ketua baru di partai lokal tersebut gagal dilaksanakan. Hanya agenda seremonial saja yang bisa dilaksanakan.

Seratusan personel polisi dari Polres Aceh Barat dan kendaraan Barracuda juga dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan muswil.

Sejumlah pengurus dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh, yakni Adnan Beuransah, Azhar Abdurrahman, dan Tarmizi Panyang yang akan hadir ke lokasi muswil juga terpaksa menumpang kendaraan Barracuda milik polisi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Hingga Minggu malam, massa dari partai lokal tersebut masih berkumpul di beberapa titik di Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat, menunggu kejelasan agenda muswil yang tertunda sambil menunggu keputusan dari Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh yang hadir ke Aceh Barat.

"Kami tetap menolak kegiatan Muswil Partai Aceh di Aceh Barat apabila dilaksanakan tidak sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Aceh," kata Ketua Pimpinan Sagoe (cabang) Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Hamdani, Minggu malam.

Ditegaskan, para pengurus bersama simpatisan partai lokal tersebut tetap akan menolak kegiatan muswil apabila kegiatan ini dilaksanakan secara tertutup, dan mereka menolak apabila seluruh kader partai tidak diundang dalam kegiatan muswil.

Mereka juga menuntut Dewan Pimpinan Partai Aceh segera memberi kejelasan dan mendesak agar kegiatan muswil digelar ulang, dan dilaksankan secara demokratis.

Musyawarah Wilayah Partai Aceh diwarnai kericuhan akibat mantan kombatan GAM yang menolak kegiatan tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News