Rieke Dorong Negara Asia-Afrika Wujudkan Perdamaian Dunia, Ini Sebabnya
Dengan cara pandang ini, lanjut Rieke, maka pengumpulan informasi sebagai proses pengarsipan di era kontemporer yang memanfaatkan GPT, dapat digunakan sebagai instrumen konfirmasi kebenaran, keakuratan, keefektifan positif atas informasi yang disajikan.
"Perspektif tersebut sangat penting dalam menghadapi konstelasi geopolitik saat ini, termasuk untuk menjawab tantangan narasi ketakutan 'dunia akan gelap'," kata Rieke.
Lebih lanjut, legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, dirinya mendapatkan informasi ada pihak-pihak yang meramalkan di 2023 ini akan terjadi 'masa gelap' baik di negara-negara lain termasuk juga Indonesia.
"Analisis ini diutarakan para pihak pemilik kekuatan dalam percaturan politik global, yang agaknya ‘menular’ ke segelintir elit di Republik tercinta ini," katanya.
Karena dengan adanya ramalan tersebut, Rieke mendorong agar negara-negara Asia-Afrika menjadi lebih waspada dan segera merumuskan strategi untuk menghadapi dan mengatasinya.
"Di sisi lain, saya jadi bertanya-tanya, apakah ramalan ini hasil analisis yang dalam, agar dunia tak masuk ke masa gelap. Atau, justru skenario yang telah dirancang oleh para ahli yang ditugaskan sebagai ‘ahli nujum’," ucap Rieke.
Rieke menuturkan agar negara-negara Asia-Afrika menjadikan ramalkan terkait 'masa gelap' itu dijadikan sebagai peringatan untuk waspada.
Rieke pun mengulang pernyataan Bung Karno pada pidato di pembukaan KAA 1955 silam.