Ringkus, Hidup atau Mati!
Lagi, Teroris Serang Polisi di SumutSabtu, 02 Oktober 2010 – 04:52 WIB
Dari pola para pelaku dan peluru yang tercecer di lokasi kontak tembak awal di daerah Tebing Tinggi dan Dolok Masihul, polisi mengidentifikasi jenis peluru yang sama dengan yang digunakan perampok Bank CIMB Niaga Medan serta penyerang Mapolsek Hamparan Perak. "Analisis awal, ini kelompok yang sama," tambahnya. Mantan Kapoltabes Samarinda itu menambahkan, kekuatan amunisi kelompok tersebut susah diprediksi. "Kalau dari pengakuan yang tertangkap sebelumnya, jaringan itu punya ribuan peluru dan belasan pucuk senjata," ungkapnya.
Mereka juga pernah berlatih menembak di pegunungan Jalin Jantho, Aceh. Sebagian di antara mereka diduga punya basis latihan militer saat konflik Poso dan pernah berlatih di kamp Filipina Selatan. "Karena itu, kelompok tersebut tak bisa dianggap remeh," tegasnya.Mabes Polri menargetkan seluruh anggota kelompok itu dapat diringkus, hidup atau mati. "Kami mendapat info ada anggota kelompok itu yang tertembak. Mungkin mereka tidak akan bisa bertahan lama," kata Marwoto.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, Kabareskrim Komjen Ito Sumardi memantau menit per menit perkembangan pengepungan di Serdang Berdagai. "Bapak dan Kapolda terus berkomunikasi via telepon," jelas salah seorang staf pribadi Kabareskrim tadi malam. Utusan Bareskrim, yakni penyidik dari Direktorat I Keamanan Transnasional, juga sudah diperintah berangkat ke posko pengepungan, yakni Desa Dolok Manampang, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. "Kalau dari Densus, saya dengar Wakadensus (Kombes M. Syafi?i, Red) sudah berangkat dari Medan," kata sumber tersebut.