RIP Fidel Castro, Hasta Siempre Comandante...
Nah, saat meletus huru-hara di Indonesia menyusul peristiwa G30S 1965, Fidel mengkhawatirkan keadaan sekondannya. Melalui Anak Marhaen Hanafi, mantan pentolan Menteng 31 yang masa itu menjabat Dubes Indonesia untuk Kuba, Fidel berkirim surat.
Setelah mematut-matut surat dari Fidel, pada 26 Januari 1966 Soekarno membalasnya. Berikut senarai cuplikannya:
Kawanku Fidel yang baik…
Saya mengerti keprihatinan saudara mengenai pembunuhan-pembunuhan di Indonesia, terutama sekali jika dilihat dari jauh memang apa yang terjadi di Indonesia--yaitu apa yang saya namakan Gestok dan yang kemudian diikuti oleh pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh kaum kontra revolusioner, adalah amat merugikan Revolusi Indonesia.
Perangko Persahabatan
Revolusi Indonesia yang dipimpin Soekarno tak selesai. Gestok membuatnya terpental dari gelanggang.
Fidel tak lupa akan persahabatan mereka. Pada 2008, saat merayakan ulang tahun Fidel Castro ke 80, pemerintah Kuba menerbitkan perangko bergambar potret Bung Karno sedang duduk bersama Fidel Castro.
Pada tahun yang sama, PT Pos Indonesia juga menerbitkan perangko senada bertajuk Kunjungan Presiden Soekarno ke Kuba Tahun 1960.