Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ritual Pawang Hujan: Tancapkan Keris di Tanah, Awan Menyingkir Perlahan

Minggu, 28 April 2019 – 00:05 WIB
Ritual Pawang Hujan: Tancapkan Keris di Tanah, Awan Menyingkir Perlahan - JPNN.COM
Cuaca mendung. Foto: Radar Nunukan/JPNN.com

Disinggung soal pendapatan, Munasik tidak mematok jumlah tertentu. Sebab bukan itu yang diajarkan gurunya. “Kalau misal menarget sejumlah uang atas jasa, istilahnya ilmu itu akan luntur,” kata dia.

Melak, Kutai Barat pernah dia kunjungi untuk menjadi pawang hujan. Seputar Kutai Kartanegara dan Samarinda dia sambangi. Dia juga pernah memindahkan hujan saat acara pernikahan kerabatnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun posisi Munasik saat itu di Samarinda. Sempat diguyur hujan sebentar, acara pernikahan itu kembali lancar.

Di antara beberapa pengalaman, dia menceritakan jika pernah saling adu. Saat itu dia hendak memindahkan hujan, namun ternyata, pawang lainnya di daerah yang hendak dia pindahkan hujannya juga bermaksud sama.

“Jadi melihat kondisi awannya saja. Kalau misal awannya masih bergerak-gerak ditiup angin, masih ada kemungkinan untuk bisa dipindahkan. Tapi kalau awannya sudah berat dan enggak gerak terus arahnya ke kita, ya kita kalah. Harus pindahkan ke arah lain,” jelasnya.

Menjadi pawang bukan pekerjaan satu-satunya yang digeluti Munasik. Mendapat ilmu dan berguru ke sana kemari, tujuannya bukan sekadar rupiah. Dia lebih banyak belajar sabar.

Dia mengaku tak jarang “dikerjai” orang. Misal saat sedang memindahkan hujan, ternyata ada yang sengaja mengirim hujan ke lokasi kliennya. Di sanalah, kekuatannya diuji. “Biasanya saat bakar dupa itu ada baunya. Nah kalau enggak ada baunya, berarti ada yang niat enggak baik,” kata Munasik.

Menjalani profesi pawang hujan sejak 2005, namanya menjadi cukup terkenal. Ruang tamu rumahnya tak pernah sepi, banyak yang mencari. Beberapa orang yang mencari tak sekadar ingin menggunakan jasanya.

“Ada juga yang berminat belajar ingin jadi pawang juga. Ya saya ajari, meski beberapa ada yang mengaku enggak sanggup karena syaratnya cukup berat,” kata Munasik.

Pawang hujan melakukan ritual - ritual untuk bisa menyingkirkan hujan, seperti menancapkan keris di tanah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close