Rizieq-Munarman Terancam Penjara 5 Tahun
Jumat, 01 Agustus 2008 – 02:06 WIB
Kini status Munarman, Rizieq, dan 8 tersangka lain dari pihak Front Pembela Islam (FPI) resmi menjadi tahanan Kejati DKI Jakarta, berdasar surat perintah penahanan nomor 2592/0.1.4/Ep.1/7/2008 tertanggal 31 Juli 2008. Surat itu ditanda tangani oleh Aspidum Kejati DKI Agus Riswanto SH MH, untuk penahanan selama 20 hari, dari 31 Juli hingga 19 Agustus.
"Itu bukan senjata, bukan pistol. Tapi senjata mainan. Waktu itu (tragedi Monas), dia terdesak makanya dia keluarkan senjata mainan itu. Dia sudah disanksi dengan hukuman disiplin karena pada saat bersamaan dia meninggalkan tugas," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ketut Untung Yoga Ana kepada Jawa Pos National Network (JPNN) di Jakarta, Kamis (31/7).
Nah, ke-10 tersangka yang diserahkan Polda Metro ke Kejati DKI dibagi dalam empat berkas perkara. Berkas pertama untuk atas Mohammad Rizieq Syihab alias Habib Muhammad Rizieq Syihab. Ketua FPI itu disangka polisi melanggar Pasal 170 (pengeroyokan) jo Pasal 55 ayat 1 angka 2e KUHP dan Pasal 156 KUHP.
Berkas kedua untuk Panglima Komando Laskar Islam, Munarman SH. Mantan ketua YLBHI itu juga disangka polisi melanggar Pasal 170 ayat (1) KUHP atau Pasal 160 jo pasal 55. Berkas ketiga, ialah atas nama Mohammad Machsuni Kaloko AS, dia disebut Laskar Pembela Islam, FPI.
Dan berkas keempat untuk 7 orang anggota FPI yang dijadikan tersangka oleh polisi. Mereka adalah Agus Bambang, Pahruroji, Raflin, Topik Hifayat, Sunarto, Sudirah, dan M Subhan.
"Sebenarnya berkas perkara sudah kami terima minggu lalu. Hari ini, kami menerima penyerahan tersangka dan barang bukti dari Polda Metro Jaya. Penyerahan ini karena polisi mengatakan berkasnya sudah P-21 alias lengkap," terang kepala Kejati DKI Jakarta Harry Hermansyah SH MHum, melalui Kepala Humas Mustaming SH MH kepada pers di kantor Kejati DKI Jakarta, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (31/7).