Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rizieq-Munarman Terancam Penjara 5 Tahun

Jumat, 01 Agustus 2008 – 02:06 WIB
Rizieq-Munarman Terancam Penjara 5 Tahun - JPNN.COM
Rizieq Syihab (kiri) dan Munarman (tengah) di gedung Kejati DKI Jakarta. Foto: Agus Srimudin/JPNN
Setelah menerima berkas tersebut, kata Mustaming, tim jaksa penuntut umum (JPU) Kejati DKI akan meneliti kembali berkas perkara yang sudah dinyatakan lengkap oleh kepolisian.

"Setelah ini kami tinggal mempersiapkan surat dakwaan. Kemungkinan dalam waktu dekat, mungkin Senin atau Selasa depan, berkas dan tersangkanya sudah kami serahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, untuk dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Ini masuk pidana umum, ancaman hukuman pasal 170 itu sekitar 5 tahun 6 bulan penjara," papar Mustaming.

Untuk menyusun dakwaan, Kejati DKI membuat tim yang berjumlah 12 JPU. Tim jaksa dibagi menjadi empat. Tim jaksa yang menyusun berkas pertama untuk Rizieq ialah JPU Nurlini SH, Wahyudi SH, dan Mustaming SH MH. Berkas kedua untuk Munarman, tuntutannya disiapkan oleh JPU Sigid Januaris Pribadi SH, Asep N Mulyana SH MHum, dan Martha P Berliana SH.

Jaksa yang menangani berkas ketiga untuk M Machsuni ialah JPU Pardan Raehin SH, Ratna Nurul A Fial SH, dan Tri Budiono SH. Sedangkan, tim jaksa penyusun dakwaan berkas keempat untuk menuntut 7 anggota FPI ialah JPU Suwasti SH CN, Drs Didi Rusaidi SH, dan Jaya Sakti SH.

Dikatakan Mustaming, berbeda dengan Munarman, ustad Habib Rizieq tak bersedia menandatangani surat perintah penahanan. "Munarman mau menandatangani surat perintah penahanan dengan alasan beliau tak bersalah. Tetapi Habib Rizieq tak mau tanda tangan. Namun itu tidak jadi masalah. Kami buatkan berita penolakannya," bebernya.

"Saya tidak apa dipenjara, tidak apa dizolimi, asalkan Ahmadiyah dibubarkan," teriak ustad Habib Rizieq usai pelimpahan di lantai III Kejati DKI di Jl HR Rasuna Said Jakarta Selatan.

Rizieq dan Munarman sembari mengepalkan tangan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak tegas atas Ahmadiyah. "Pemerintah sepertinya sengaja menjadikan peristiwa Monas untuk mengaburkan desakan umat Islam agar Ahmadiyah dibubarkan. Ini tidak adil. Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar..," pekik Munarman.

Munarman juga minta kepada umat Islam untuk tidak terprovokasi dan tetap tenang. "Alhamdulillah, saya baik-baik saja, umat Islam diharapkan tetap tenang. Tapi, saya minta agar ustad Habib Rizieq dibebaskan, karena beliau sama sekali tidak di lokasi saat insiden Monas" tegasnya.

JAKARTA - Peristiwa kerusuhan Monas 1 Juni 2008 antara massa Front Pembela Islam (FPI) dengan massa AKKBB (Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA