RKS Pulau Lombok Kecewa Dianggap Sebagai Pengganggu
"Hasil pengecekan kami ternyata yang bersangkutan mengangkat diri sendiri sebagai jubir tanpa legalitas formal baik dari pribadi Sandiaga Uno maupun sebagai menteri," kata dia.
“Karena itu kami mendesak Bapak Sandiaga Uno agar menjauhi benalu oknum jubir yang tidak peka terhadap aspirasi rakyat," kata dia.
Selain Roji, dekalator RKS Pulau Lombok Rahmawati juga mengaku kecewa dengan apa yang diucapkan jubis palsu tersebut.
Dia menegaskan, kalau tinggal di negara demokrasi sehingga apa yang digaungkannya di Pulau Lombok adalah salah satu bentuk demokrasi.
“Kami Cuma mau Sandiaga Uno jadi pemimpin, bukan jadi yang lain dan ini adalah hak kami sebagai rakyat yang tinggal di negara demokrasi,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, Indonesia adalah negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, sehingga apa yang dilakukan oleh RKS pulau Lombok adalah salah satu bentuk dari demokrasi.
“Kami ingin suara kami didengar oleh Pak Sandi, kalau kami ini mendukung beliau,” ujarnya. (rhs/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: