Robin Lazendra, Anak Muda Penggagas Lahirnya Getfolks, Media Sosial Baru Asli Indonesia
Pakai Tulisan Tangan, Lebih Sulit DibajakSementara itu, saat mengaktifkan fitur handwriting, terdapat lahan untuk menulis lagi dengan lima warna tinta. Yakni, merah, biru, hijau, hitam, dan putih. Pengguna bisa corat-coret sesuka hati. ”Tidak hanya untuk update status. Handwriting bisa dikombinasikan dengan postcard,” jelas dia.
Meski hingga kini belum ada investor yang masuk, Robin cs tidak berkecil hati. Mereka tetap optimistis suatu hari nanti medsos karya mereka akan booming. Uniknya, untuk menopang ”hidup” mainan itu, mereka tidak segan-segan berjualan nasi goreng dan roti bakar serta mengisi seminar-seminar.
”Kelihatannya memang naif. Tapi, itu bagian dari kerja ini,” tambah dia.
Pendapatan dari usaha-usaha itu tidak banyak memang, tetapi sudah terbukti mampu membuat Getfolks dan server-nya tidak pernah mendapat masalah. Masuk November ini, mereka akan melakukan terobosan lagi supaya mobile app yang dirilis bisa mendapat pemasukan.
Dia sadar bahwa tidak sedikit medsos asal Indonesia yang hanya seumur jagung. Tapi, Robin meyakinkan bahwa Getfolks tidak akan seperti itu. Timnya terus bekerja untuk memberikan perbaikan dan fitur-fitur baru.
”Ada medsos besar dibiarkan stagnan dan kini mulai ditinggalkan penggunanya. Kami tidak ingin seperti itu. Karena itu, November ini akan ada perubahan lagi dan kami akan terus improve serta tidak menyerah seberat apa pun tantangannya,” jelasnya.
Ke depan, Getfolks mempunyai visi mengembangkan Indonesia di sektor budaya dan pariwisata serta bertahan dan menjadi social media karya anak bangsa yang membanggakan Indonesia di mata dunia. (*/c11/ari)