Rock In Borneo 2017: Skid Row Sukses Guncang Tenggarong
Lagu-lagu yang mulai hits pada medio ‘90-an itu mampu menghipnotis penonton. Bahkan, mereka ikut mengentakkan kaki sambil mengangkat tangan. Sesekali bertepuk tangan.
“Apa kabar dengsanak? Baik kah kabar Etam? Terima kasih buat Bunda Rocker (Rita Widyasari) yang sudah mengundang kami. Juga dengan semua sponsor sampai terselenggaranya RIB ini,” ujar Krisyanto, vokalis Jamrud di panggung. “Terima kasih Kutai Kartanegara, terima kasih Borneo,” tambahnya.
Kepada awak media, Krisyanto mengatakan konser kali ini sangat berkesan dan menurutnya luar biasa. Kehadirannya di Pulau Kalimantan bukanlah yang pertama.
Namun, untuk konser di Tenggarong, ini yang pertama. “Jalan raya dari bandara (Sepinggan) ke Tenggarong pada belok-belok,” bebernya disambut tawa awak media.
Sebelum naik panggung, Jamrud lebih dulu disambut dengan teater kesenian Mamanda. Kisahnya seputar kesedihan sang raja yang baru ditinggal wafat sang istri. Untuk menghibur sang raja, panglima pun menyuguhkan hiburan berupa kedatangan Jamrud dan Skid Row.
“Tenang Paduka, ini tidak menggunakan APBD. Semuanya dari sponsor,” ujar panglima kepada sang raja saat memainkan perannya.
Berdasarkan pantauan Kaltim Post di lapangan panahan, sejumlah penonton tampak menumpuk dan memenuhi sisi tengah lapangan. Sementara ada juga penonton yang berdiri di luar lapangan. Jarak pandang penonton yang berada jauh dari panggung cukup terbantu dengan dua layar besar berukuran 3x3 meter di kedua sisi panggung.
Setelah penampilan Jamrud, Skid Row pun tampil memukau saat menaiki panggung. Dia mulai memainkan musik beraliran keras itu sekitar pukul 22.30 Wita.