Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rombongan Babi Hutan Berkeliaran di Permukiman Warga

Sabtu, 29 Juni 2019 – 22:40 WIB
Rombongan Babi Hutan Berkeliaran di Permukiman Warga - JPNN.COM
Warga menunjukkan wilayah sekitar Katilampa yang sering menjadi sasaran babi hutan. Foto: HANIF PANDU SETIAWAN/RADARMAS

jpnn.com, BANYUMAS - Warga Desa Langkap, Kecamatan Kertanegara, Banyumas, Jawa Tengah, diresahkan serangan babi hutan yang berkeliaran di ladang milik warga. Diduga hal itu karena habitat babi hutan yang mulai rusak.

"Serangan babi biasa terjadi pada musim kemarau seperti saat ini. Setiap malam warga Kadus 3 dan Kadus 4 bergantian menjaga lahan pertanian. Setiap malam selalu kelihatan rombongan babi hutan di pinggir desa,” ujar Ketua KPMD Desa Langkap Musoffa Nur Alfatin.

BACA JUGA: Kondisi Luka Berangsur Pulih, Kaki Inung Rio Batal Diamputasi

Dia mengungkapkan, sebelum tahun 2000-an, serangan babi masih jarang. “Di tahun 2005, mulai ada serangan babi ke lahan pertanian warga. Ekosistemnya rusak, jadi makanan babi berkurang,” ujarnya.

Menurutnya, tanah Perhutani yang digarap warga sebagian besar ditanami kayu keras, kapulaga, dan gelagah. Karena sumber makanan babi di pinggir hutan hampir tidak ada, ditambah, babi hutan biasa mengincar tanaman padi, singkong, ubi jalar, jagung, bahkan pohon pisang. Babi hutan biasa bergerombol dalam mencari makanan.

“Gerombolan, semalam saya ketemu warga yang jaga lahan. Terlihat di Kadus 4 yang berbatasan dengan Desa Kramat,” katanya.

BACA JUGA: Putu Hilang Saat Berburu Babi, Ditemukan sudah Jadi Mayat

Basrun, salah seorang warga Kadus 3 menuturkan bahwa dirinya sempat menyaksikan segerombolan babi hutan. “Seminggu lalu ada ibu-ibu yang diseruduk babi hutan saat mengambil cengkeh. Kabarnya gara-gara ia menirukan suara dari babi itu,” ceritanya. (nif/sus)

Warga Desa Langkap, Kecamatan Kertanegara, akhir-akhir ini melihat gerombolan babi hutan untuk mencari makan.

Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News