RRI dan Iconomics Research Apresiasi 41 BUMN Terbaik
"Sepanjang 2014-2018, keberadaan BUMN dinilai banyak kemajuan. Khususnya dalam menjalankan dua fungsi utama yakni agen pencipta nilai dan agen pembangunan, awal Kementerian BUMN dipimpin Rini Soemarno, dicanangkan lima target besar, yaitu pembangunan Indonesia sentris, ketahanan energi dan pangan, pembangunan infrastruktur dan industri dasar, akses layanan keuangan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)" ungkapnya.
Tanpa sinergi BUMN, infrastruktur sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi tak akan dibangun dengan cepat. Tetapi, BUMN juga adalah sebuah korporasi yang secara alamiah berdiri dengan tujuan mencari profit atau keuntungan.
Dalam upaya mencari profit ini, BUMN bersaing sekaligus bersinergi dengan sesama BUMN. BUMN juga bersaing dengan perusahan swasta dalam satu sektor yang sama.
Dua peran vital BUMN ini mesti dijaga keseimbangannya. Karena itulah aspek-aspek seperti penguasaan pasar atau market domination, brand awareness, customer satisfaction dan social economy contribution adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kelangsungan sebuah perusahaan BUMN, baik sebagai perwakilan pemerintah di sektor bisnis maupun sebagai korporasi yang bertujuan mencari keuntungan.
Direktur Utama LPP RRI M. Rohanuddin mengatakan, RRI dan Iconomics Research juga melakukan survey di 10 kota dengan jumlah lebih dari 10.000 responden. Responden dalam survey ini adalah para milenial yang dibagi dalam dua kelas yaitu kelompok usia yaitu early milenial, mid milenial dan late milenial.
"Kelas selanjutnya, kelompok milenial berdasarkan pengasilan yaitu low income, mid income dan high income. Dari berbagai macam penilaian, RRI dan Iconomics Research akhirnya mendapatkan 41 BUMN yang dianggap berhasil dan mendapatkan apresiasi kategori Gold,"paparnya.
BACA JUGA: Jokowi Minta Pertimbangan Soal Perppu KPK ke Relawan, nih Hasilnya
BUMN yang mendapatkan kategori Gold tersebut di antaranya, yaitu PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Pertamina (Persero) dengan kategori gold Market Domination, Brand Strength, Social Economy Contribution.
Pada kategori gold Brand Strength ada PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara (Persero) III, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Brand Strength PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Brand Strength, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di kategori Social Economy Contribution Perum Perhutani, PT Pembangkit Jawa Bali, dan PT Indonesia Power mendapatkan kategori gold Social Economy Contribution.(*)