RS Arogan, Nyawa Pasien Jadi Taruhan
Selasa, 23 Februari 2010 – 20:24 WIB
Ratna memaparkan, kejadian yang dialami oleh dua pasien miskin di RSUD Tangerang sendiri, sebenarnya merupakan fenomena gunung es di antara kasus lain yang menimpa pasien RS. "Para pasien miskin ini mengalami ketakutan ketika berhadapan dengan buruknya pelayanan rumah sakit. Mereka khawatir pengungkapan keluhan tersebut akan berdampak terhadap pelayanan yang akan diterimanya," ungkapnya.
Di hadapan pihak Kemenkes yang diwakili oleh Sesditjen Bina Pelayanan Medis, Sutoto, Ratna pun mengharapkan agar masalah ini tidak dibiarkan berlarut-larut. "Pembungkaman suara pasien miskin melalui diskriminasi, pengabaian dan mempersulit pelayanan, akan memperburuk citra pelayanan rumah sakit di Indonesia," katanya pula.