Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Rumit tapi Tak Ada Pilihan

Program Pembatasan dan Konversi BBM-BBG

Rabu, 18 Januari 2012 – 07:46 WIB
Rumit tapi Tak Ada Pilihan - JPNN.COM
Masalah lainnya yang tidak kalah rumit adalah ketersediaan tempat pengisian gas cair untuk kendaraan (LGV). Tidak mungkin pengguna kendaraan akan beralih ke gas jika tempat pengisian gas tidak tersedia secara memadai. Di Jakarta saja, hanya ada 10 SPBU yang melayani LGV.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Evita Legowo mengakui minimnya infrastruktur ini. Karenanya, dalam tahun ini akan digenjot pembangunan 108 tempat pengisian gas cair untuk kendaraan (LGV). Sebagian besar proyek ini akan dikerjakan PT Pertamina.

Di Jakarta, pemerintah akan menambah layanan Vi-Gas di 16 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Vi-Gas  merupakan merek dagang Pertamina untuk LGV (liquid gas for vehicle). Di Jawa Barat layanan Vi-Gas akan ditambah di 15 SPBU, Banten (11 stasiun), Jawa Tengah (25 stasiun), Jogjakarta (4 stasiun), Jawa Timur (32 stasiun), dan Bali (2 stasiun).

Dalam pelaksanaan teknisnya nanti, tingkat kerumitan tentu akan lebih tinggi. Tidak akan kalah rumit dengan proses mempersiapkan infrastruktur. Maklum, di tahap awal saja, mega program ini akan melibatkan jutaan kendaraan. Apalagi jika mulai dijalankan di seluruh Indonesia pada 2014. ”Di tahap awal memang tidak mungkin sukses 100 persen. Tapi semua kekurangan akan terus kita perbaiki,” pungkas Jero Wacik. (dri)

JAKARTA–Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan program yang rumit dan tidak mudah dijalankan. Hal ini diakui Menteri Energi

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News