Rupiah Ditutup Menguat Tipis, Ini Prediksi Nilai Tukar Besok
Oleh karena itu, perbankan diminta berkomitmen untuk terus menjadi mitra bisnis strategis pemerintah dalam penyaluran berbagai stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
"Sinyal positif data eksternal kurang didukung dengan data Internal mengakibatkan penguatan mata uang garuda tertahan," ucap Ibrahim.
Ibrahim melanjutkan, faktor eksternal yang mempengaruhi rupiah datang dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell. Dia menyebutkan, Powell kembali menegaskan soal komitmen bank sentral pada suku bunga rendah dan pembelian obligasi untuk mendukung pemulihan ekonomi AS.
"Namun, dukungan Fed bisa menjadi faktor negatif jangka panjang bagi greenback," jelas Ibrahim.
Mengutip dari ahli strategi valuta asing IG Securities Junichi Ishikawa, Ibrahim menjelaskan, tanda-tanda pemulihan ekonomi mengangkat harga komoditas, yang pada gilirannya mendukung mata uang eksportir komoditas.
"Selera risiko telah meningkat pesat, dan ini membuat USD berada pada posisi yang sangat merugikan," kata Ibrahim.
Sementara itu, Ibrahim, mengetakan, Powell juga menepis kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang longgar dapat menyebabkan inflasi dan gelembung keuangan yang telah mendominasi 2021 sejauh skeptisisme tumbuh atas reli saham global.
"Secara bersamaan, investor beralih ke mata uang yang akan memperoleh keuntungan dari perdagangan global yang meningkat, dan negara-negara yang membuat kemajuan dalam pemulihan Covid-19, juga berkontribusi pada penurunan dolar," ujar dia.