Rupiah Perkasa, Saham Bergairah
Pilpres Beri Sentimen Positif"Jelang satu hari pelaksanaan Pilpres, pelaku pasar akan menunggu kepastian dari bakal presiden dan wakil presiden periode 2014 - 2019 antara Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dengan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang terpilih oleh rakyat," ungkap tim analis PT Valbury Asia Securities, kemarin.
Diharapkan siapapun yang terpilih nantinya, pelaku pasar bisa menerima sehingga kekhawatiran selama ini jika presiden terpilih tidak sesuai dengan keinginan pasar akan bermasalah bagi IHSG tidak lagi menjadi kecemasan.
"Demikian juga dengan investor asing hasil dari kampanye Pilpres yang berlangsung aman dan kondusif dapat memberikan kepercayaan dan dampaknya peluang masuk aliran dana dari luar negeri ke Indonesia," paparnya.
Sentimen dari Pilpres ini memang menjadi perhatian utama bagi pelaku pasar dibandingkan dengan sentimen lainnya. Meski begitu, sentiment lain yang muncul saat ini juga terbilang positif yang memberikan dukungan tambahan bagi IHSG.
"Sentimen positif dari sisi fundamental makro ekonomi, Bank Indonesia menyatakan cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2014 mencapai USD 107,7 miliar meningkat dari posisi akhir Mei 2014 sebesar USD 107 miliar. Peningkatan jumlah cadangan devisa tersebut terutama dipengaruhi transaksi penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah yang melampaui kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah," ulasnya.
Sementara itu, secara berangsur harga minyak mentah dunia kembali melemah. Harga minyak menta dunia pada awal pekan berada di posisi USD103,38 per barel. Penurunan harga minyak mentah dunia memberikan harapan bagi perekonomian Indonesia akan berkurangnya akibat tekanan dari impor minyak.
Stabilitas nilai tukar rupiah juga menjadi katalis bagi IHSG. Nilai tukar rupiah kemarin kembali menguat ke level 11.695 per dolar AS (USD) dibandingkan 11.787 per USD pada penutupan sebelumnya (kurs tengah BI). (gal/gen/kim)