Rupiah Tak Ikutan Perang Kurs
Ekonom : Bisa Jadi Blunder EkonomiSelasa, 12 Oktober 2010 – 06:00 WIB
BI mencatat, jika dibandingkan dengan triwulan II-2010, secara rata-rata Rupiah menguat sebesar 1,2 persen (quarter-to-quarter), mencapai Rp9.001 per USD. Penguatan rupiah pada triwulan III tersebut diikuti oleh volatilitas yang turun dari 0,5 persen pada triwulan II-2010 menjadi 0,2 persen pada triwulan III-2010. Pada akhir triwulan III-2010, "Rupiah ditutup pada level Rp 8.924 per USD, atau menguat 1,2 persen dibandingkan triwulan II-2010.
Selain itu, Darmin juga menganggap penguatan atau apresiasi tidak hanya terjadi pada Rupiah namun juga pada mata uang negara-negara lain. BI mencatat, pada periode Januari - September 2010, Rupiah menguat 5,6 persen. Adapun Ringgit Malaysia menguat 11,01 persen, Baht Thailand 9,27 persen, dan Peso Filipina 5,08 persen. "Jadi, (penguatan) Rupiah masih di tengah-tengah," ujarnya.?
Darmin mengakui, penguatan Rupiah tersebut menurunkan penerimaan eksporter. Namun, belum sampai menghilangkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional. "Kita selalu mengukur tingkat volatilitas jangan terlalu tinggi. Tapi kalau diperhatikan, kita tidak pernah at all cost menahan agar rupiah jangan terlalu kuat," jelasnya.