Rusuh Lapas: Dua Tewas di Lapas, Dua di Teuku Umar, Puluhan Orang Luka-luka
“Batu-batu besar dilempar. Batu itu didapat dari pembangunan gereja di dalam lapas. Yang datang cuma jenguk. Bentrok terjadi di dalam (areal lapas). Kejadian di depan aula, 3 kritis satu masih bisa ngomong,” imbuhnya.
Sementara menurut saksi Selamat, sekitar pukul 15.00, dirinya melihat salah satu penghuni blok yang dia tempati berkelahi dan ribut di halaman lapas kurang lebih berjumlah 15 orang. Mereka terlibat saling pukul dan melihat ada korban sudah bersimbah darah akibat ditusuk dengan pecahan kaca.
Selamat lantas mencoba melerai dan membawa kembali teman satu bloknya ke blok Cempaka 1. Tapi, sumber lain menyebut, pelaku Purnawan dan Beji datang dari ruangan besuk. Kemudian si Beji duluan masuk ke Blok Cempaka 1, sedangkan pelaku Purnawan berjalan dan disenggol oleh salah seorang korban dari blok H. Puncaknya terjadi perkelahian. Akibat merasa tersudut, pelaku Purnawan mengambil pecahan kaca dan menusuk korban. Temen- temen pelaku yang melihat kejadian tersebut ikut menusuk korban secara bergiliran.
Selesai menusuk, pelaku kemudian masuk ke Blok Cempaka 1. Akibat insiden tersebut, Putu Sumariana alias Robot meninggal dunia. Korban mengalami luka parah di bagian perut kanan. Satu korban lagi adalah Putu Sumarjaya alias Dogler yang mengalami luka parah di bagian ketiak kiri dan kanan. Beberapa orang mengalami luka parah. Insiden yang diketahui sipir dan Kalapas segera direspons dengan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Badung dan Polresta Denpasar. Kurang lebih pukul 17.00, pasukan Dalmas dari Polda Bali dan Polresta Denpasar tiba di Lapas Kerobokan dan menutup akses jalan.
Para korban langsung dievakuasi ke RS Sanglah. Beberapa pelaku langsung diamankan. Total ada 10 orang napi yang diamankan. Kapolresta Denpasar Kombes AA Sudana ditemui langsung di Lapas Kerobokan menerangkan bahwa dirinya pertama kali mengetahui terjadinya bentrok dari telepon.
“Masih sidik. Belum ada laporan. Saya terima telepon ada laporan. Intinya yang di dalam lapas sudah kondusif. Keamanan dulu yang diutamakan. Nanti bicara dengan Kalapas apa yang sebenarnya terjadi,” ucapnya.
Namun, tampaknya, upaya kepolisian gagal. Pasalnya, tak lama kemudian 100-an massa dari ormas A datang ke Lapas Kerobokan. Sempat terjadi ketegangan antara anggota ormas dengan anggota kepolisian. Beruntung, polisi berhasil mengimbau mereka untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Tapi, keributan justru terjadi pasca anggota ormas A meninggalkan Lapas Kerobokan. Dalam perjalanan pulang itulah, rombongan ormas A mendapati rombongan ormas B. Bentrok susulan pun tak terhindarkan.
Lokasi penyerangan terjadi tepat di depan Rumah Makan Simpang Ampek, Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar. Akibat penyerangan itu, dua pemuda tewas bersimbah darah. Hingga tadi malam, belum diketahui identitas dua anggota ormas B yang tewas tersebut. Akibat penyerangan membabi buta itu, sejumlah orang mengalami luka ringan hingga berat. Kapolresta Denpasar sendiri terus berupaya mendekati pimpinan kelompok kedua ormas dan melakukan sweeping di markas kedua ormas di Kota Denpasar.