Rusuh Pamekasan, 10 Orang Tertembak
Dua Polisi Juga Menjadi KorbanKamis, 09 Desember 2010 – 06:14 WIB
Pernyataan Halima tersebut disambut teriakan dan umpatan nyaring. Sejumlah warga yang didominasi laki-laki menolak meninggalkan lima rumah tersebut. Suasana semakin panas setelah warga di dalam rumah mulai memegang batu. Melihat situasi mulai mencekam, pasukan Brimob yang bersenjata lengkap mulai merangsek maju dengan senjata di dada. Baru sekitar sepuluh langkah, tiba-tiba terlihat lemparan batu dari dalam rumah ke arah petugas.
"Keluarga Buk Tona beranggapan anggota (Brimob) itu hendak menyerang. Apalagi senjatanya ditaruh di depan. Mungkin karena dipicu itu, warga melemparkan batu kepada petugas," ungkap salah seorang warga yang enggan menyebutkan identitasnya saat ditemui Jawa Pos. Mendapat serangan batu, polisi langsung mengeluarkan tembakan. Timah panas diarahkan ke kelompok warga yang dinilai menyerang petugas. Tak ayal, warga sekitar, termasuk sejumlah wartawan, langsung berhamburan kabur.
Tidak lebih dari lima menit senjata menyalak, korban berjatuhan di teras rumah. Saat para korban dievakuasi, diketahui dua anggota polisi tertembak. Sebab, saat penembakan terjadi, keduanya berada di sasaran tembak atau membaur dengan warga. Dua polisi itu adalah Kasatreskoba Polres Pamekasan AKP Sarpan dan Bripka Eko Darmawan, anggota satreskrim polres. Dua polisi tersebut sempat dirawat di Puskesmas Batumarmar. Karena peluru bersarang di tubuhnya, akhirnya mereka dilarikan ke RSD Pamekasan.