Saat Salat Jumat, Mantan Wakapolda Sumut Sudah tak Terlihat
“Sering sekali ke sini selesai setiap selesai salat,” tutur pria 59 tahun ini ketika ditamui Jawa Pos Radar Malang.
Ruangan 3x4 meter itu seolah menjadi saksi bisu antara keduanya. Tempat mereka saling berbagi cerita. Termasuk dalam urusan keluarga.
Diakui Syamsul jika Agus merupakan sosok ayah yang sangat pendiam. Namun, di balik gaya diamnya itu Agus sering menceritakan tentang kedua anaknya. Yakni Timur Dikman, 40, warga Perum Permata Jingga dan Agung, 35, yang berdomisili di Kabupaten Gresik.
Tidak menyangka pertemuan pada Jumat (16/2) itu menjadi obrolan terakhirnya selama 23 tahun kenal dengan korban.
Matanya masih memandangi kursi kayu sepanjang dua meter yang ada di kanannya itu. Menurutnya, Agus selalu mengambil duduk di posisi paling pojok kiri.
Dalam pertemuan terakhir itu, Agus sering meminta maaf kepada Syamsul karena merasa sering merepotkan. Dikarenakan, korban memiliki sifat pendiam, sehingga Syamsul sering mengambil inisiatif untuk mengajak ngobrol lebih dulu. Dan selalu menjadi pembuka obrolan.
“Kalau saya tidak ngomong dulu ya Abah Samad diam terus. Orangnya memang pembawaan seperti itu,” tutur bapak dua anak ini.
Tak hanya sering meminta maaf, kemurungan wajah Agus juga dilihat oleh Syamsul. Seperti ada hal yang disimpan dalam hatinya. Namun sulit untuk diutarakan.