Saat Salat Jumat, Mantan Wakapolda Sumut Sudah tak Terlihat
Termasuk salah satunya cerita tentang kedua anaknya. “Yang sering itu tentang anaknya. Karena, beliau ini diam-diam sangat sayang anaknya,” terang pria yang berkemeja batik cokelat itu.
Yakni anak sulungnya lah yang dianggap Syamsul menjadi salah satu bahan obrolan antara korban dengan Syamsul. Porsi membicarakan Timur menurutnya menjadi lebih banyak daripada Agung.
Menurut Syamsul, hal ini menjadi maklum baginya. Sebab, sampai sekarang Timur masih belum punya pekerjaan tetap.
Apalagi, Timur juga memutuskan untuk mengontrak rumah di Perum Permata Jingga bersama istri dan ketiga anaknya.
Syamsul menyadari hal itu memang wajar dipikirkan orang tua. “Sepertinya karena abah itu pengin sama cucu,” jelas Syamsul.
Menurutnya, dalam perbincangan terakhirnya tersebut Agus sempat dibuatkan teh hangat. Dan tidak pernah mengeluhkan hal-hal lain selain urusan masjid atau keluarga. Sedangkan Agung, anak bungsu Agus itu sudah bekerja di sebuah kantor bank di Lamongan.
Syamsul terdiam sejenak. Matanya memandang lurus ke jendela yang ada didepan. Sambil memegangi peci hitam dikepala, tiba-tiba ia spontan mengingat sempat bertemu terakhir dengan korban pada Kamis (22/2) lalu usai salat Maghrib di Masjid Ar-Riyadh.
Namun, ia tidak sempat mengobrol. Dikarenakan kebiasaan tiap Kamis usai salat Maghrib langsung Yasinan. Dan dilanjutkan dengan salat Isyak. Syamsul mengakui ketika memasuki waktu Isyak, ia sudah tidak melihat Abah Samad.