Saat Umat Hindu Membantu Perayaan Lebaran
jpnn.com - WARGA Dusun Karangtengah, Desa Gelanggang, Kecamatan Pakisaji, memang beragama Hindu. Namun, nuansa Ramadan di kampung tersebut sangat kental terasa.
Dari sudut Masjid Darussalam, Dusun Karangtengah, Desa Gelanggang, Kecamatan Pakisaji, suara mengaji anak-anak terdengar merdu. Kadang-kadang, suara itu tidak beraturan, menandakan kalau ada di antara mereka yang salah melafalkan ayat-ayat suci Alquran.
Suara itu berasal dari anak-anak TPQ Darussalam. ”TPQ ini berdiri sejak satu tahun lalu. Tidak ada masalah, karena umat Hindu di sini sangat toleran. Begitu juga dengan umat Islam,” kata Mulyono, 32, guru ngaji TPQ Darussalam kepada Radar Malang (JPNN Grup).
Dari balik jendela masjid, juga dirasakan nuansa Islam yang kental di dusun ini. Banyak penduduk setempat yang hilir mudik menghantar makanan kepada para tetangga mereka dan melintas di depan masjid.
Ternyata, di dusun ini, sepuluh hari sebelum Lebaran tiba, umat Islam sudah mulai sibuk hantar makanan kepada para tetangga. Tidak hanya bagi tetangga yang muslim, tapi juga bagi umat Hindu yang memang mendominasi di dusun ini.
Salah satu rumah yang sibuk menyiapkan makanan kala itu adalah rumah Bambang Sunyoto, 43. Di dapur yang berdinding bambu ini, asap tidak henti-hentinya mengepul. Ketika itu, selain Tamiani, 40, istri Bambang, ada enam orang yang sibuk mempersiapkan makanan untuk dihantar ke para tetangga.
Jumlah tetangga yang dihantar makanan oleh Bambang sebanyak 70 rumah. Menariknya, 36 rumah yang dituju merupakan rumah milik umat Hindu. Bambang mengatakan, dihantarnya makanan kepada tetangga yang juga Hindu ini agar kerukunan terpupuk sesama tetangga.
”Jadi, kita tidak pilih-pilih. Intinya, 70 rumah terdekat kita kasih, dan setengahnya memang Hindu,” kata Bambang.