Saatnya Investasi Properti di Batam
jpnn.com - JAKARTA -- Pertumbuhan bisnis di segitiga emas Batam – Singapura – Johor berlangsung cepat, sejak peresmian integrasi kawasan ekonomi regional Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015 lalu.
Imbasnya, harga properti di kawasan ini pun merangkak naik. Namun, harga properti di Batam masih jauh lebih murah jika dibanding di Singapura atau Johor. Selisihnya bisa 8 – 10 kali lipat, terutama untuk hunian apartemen.
Di Batam masih tersedia banyak properti hunian di bawah harga Rp 1 miliar. Namun, jangan berharap mendapatkan harga hunian segitu di Singapura atau Johor, bahkan untuk sebuah flat apartemen tipe studio ukuran paling kecil sekalipun.
Padahal, jarak antara Batam dengan Singapura hanya terpisah laut sepanjang 25 kilometer yang bisa ditempuh dengan kapal feri selama 30 menit. Feri antara Batam dengan Johor Bahru hanya 1,5 jam pelayaran.
Dan Johor Bahru ke Singapura bisa naik bus selama 20 menit saja. Sehingga, pilihan untuk tinggal menetap atau memiliki investasi properti di Batam sangat menguntungkan.
Untuk melayani kebutuhan itu, sejak 2014, salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia – Agung Podomoro Land (APL) telah mengembangkan superblok Orchad Park Batam seluas 42 hektar, yang menyediakan kawasan properti terpadu (superblok) berkonsep one stop living, working, shopping, and traveling.
“Batam sebagai etalase Indonesia di ASEAN, mendorong APL untuk ikut membangun Indonesia melalui superblok pertama di Batam yaitu Orchard Park. Setelah sukses dengan rumah tapak, saat ini kami sedang menggarap sekitar 1.000 unit apartemen,” ujar Agung Wirajaya, AVP Strategic Marketing Residential APL, Jumat (16/12).
Agung menambahkan, belum pernah ada komplek properti di Batam yang menawarkan konsep superblok yang super lengkap seperti ini.