Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Saatnya Pemerintah Harus Tegas, Memberi Perintah, Bukan Imbauan!

Minggu, 29 Maret 2020 – 04:48 WIB
Saatnya Pemerintah Harus Tegas, Memberi Perintah, Bukan Imbauan! - JPNN.COM
Warga mewaspadai virus corona dengan menggunakan masker. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Sebab jika tidak, sekali lagi masyarakat bergerak berdasarkan persepsi yang ada di benaknya," kata Firman.

Saat ini, terdapat dua persepsi masyarakat terhadap wabah COVID-19 yakni yang paham dengan ancaman COVID-19 dan yang kurang menyadari ancaman virus corona jenis baru itu.

"Jika pemahaman masyarakat dapat diukur dari refleksinya yang diperlihatkan lewat media sosial, nampaknya masyarakat paham besarnya ancaman COVID-19. Mereka takut, merasa perlu untuk menghindarinya, dan berupaya menyebarluaskan upaya pencegahan masifnya penularan virus itu dengan berbagai cara," tambah pendiri LITEROS.org itu.

Hal itu dibuktikan dengan diterapkannya kerja, belajar dan beribadah dari rumah yang menjadi gaya hidup. Perlahan masyarakat menunjukkan kesertaannya dalam mewaspadai COVID-19 itu.

Demikian juga adanya gerakan komunitas yang memprakarsai pengumpulan APD bagi tenaga kesehatan, sumbangan makanan buat pekerja harian yang rezekinya tak lancar, sampai upaya mandiri warga yang melakukan upaya penyemprotan disinfektan di lingkungan perumahan.

Bahkan ada sekelompok warga yang menutup jalan ke kompleks perumahan dari kehadiran orang asing, maupun menolak kepulangan tenaga kesehatan ke kompleks perumahan lantaran dianggap sebagai agen pembawa virus.

"Dalam hal ini, dalam tinjauan pemahaman COVID-19 sebagai ancaman kesehatan terdapat spektrum dari tingkat paham terhadap ancaman hingga merasa ancaman ada di hadapannya, termasuk ancaman yang datang dari tenaga kesehatan itu sendiri," papar Firman.

Namun jika dilihat dari praktik pelaksanaan hidup normal, kesadaran terhadap ancaman kesehatan itu berhadapan langsung dengan budaya yang telah tertanam lama dalam masyarakat yang terbiasa berhubungan tanpa adanya jarak fisik. Hal itu menyebabkan imbauan pembatasan jarak fisik menjadi naik turun.

Melihat perkembangan wabah virus corona COVID-19 yang makin ganas, pemerintah harus memberi perintah, bukan sekadar imbauan jarak jarak fisik alias physical distancing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
  • Dahlan Iskan

    Jaga Hati

    Rabu, 24 April 2024 – 07:07 WIB
    Jaga Hati - JPNN.com
  • Dahlan Iskan

    Zeni

    Sabtu, 13 April 2024 – 08:46 WIB
    Zeni - JPNN.com
  • Hukum

    Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar

    Rabu, 13 Maret 2024 – 21:13 WIB
    Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar - JPNN.com
  • Humaniora

    Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19

    Senin, 11 Maret 2024 – 14:19 WIB
    Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19 - JPNN.com
X Close