Sababay Bali Ikut Promosikan Wonderful Indonesia ke Dunia
Pada 2015, keenam varian Sababay Wine telah mendapatkan penghargaan internasional, gold, silver, dan double gold. Bahkan, pada 2016 silam, Sababay Moscato d’Bali sukses mengalahkan Moscato Rosa Jacobs Crips yang sangat terkenal dari Australia.
“Itu sebabnya kami sangat antusias. Saat ini Sababay Wine telah tersedia di berbagai jaringan ritel modern, hotel, restoran, dan kafe, di Jakarta dan Bali. Belakangan, Sababay juga masuk ke Medan dan Lombok. Selanjutnya, Sababay akan masuk Yogyakarta, saat ini baru tahap membuka sub-sub distributor,” ucap CEO Sababay Industry Evy Gozali.
Evy memaparkan, merek Sababay Wine merupakan terjemahan Bahasa Inggris dari kawasan Teluk Saba, di Gianyar, Bali. Di sana merupakan tempat winery Sababa Industry yang berdiri sejak 2010 silam.
Melalui Sababay Wine, Sababay Industry bertekad memperkenalkan wine asli Bali yang berasal dari buah anggur Alphonse lavalle, anggur merah lokal, dan Moscato, anggur hijau lokal.
“Hingga saat ini, Sababay mampu memproduksi 500 ribu botol wine asli Bali setiap bulannya yang dijual dengan harga Rp 200 ribu- Rp 300 ribu per botolnya. Kami membesut merek Sababay Wine, wine lokal asli Bali dengan varian wine di antaranya Pink Blossom, Ludisia, Moscato d’Bali, dan Reserve Red,” tambahnya.
Penyatuan kekuatan ini membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya happy. Baginya, co-branding sangat penting dilakukan untuk memperluas jangkauan target pasar dan mengerek ekuitas dari brand yang bergabung. Garuda Indonesia yang melakukan co-branding dengan Citibank misalnya.
Dua-duanya jadi makin leluasa memperluas pasar dengan saling memanfaatkan customer base masing-masing. Garuda Indonesia bisa memanfaatkan customer base-nya Citibank, begitu pula sebaliknya.
“Garuda Indonesia terangkat menjadi local champion yang mengglobal. Sementara brand Citibank pun terangkat menjadi global champion yang melokal. Hasilnya adalah win-win partnership yang menghasilkan entitas gabungan yang jauh lebih powerful,” ucap Arief.