Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sabet Adiwiyata hingga Green School Award

Senin, 16 Juni 2014 – 07:56 WIB
Sabet Adiwiyata hingga Green School Award - JPNN.COM
TIDAK SEKADAR MENTERENG: Bangunan SMPN 11 yang desainnya menerapkan prinsip lingkungan. Foto: Frizal/Jawa Pos

Bantuan berbagai jenis pohon juga diberikan warga dan Tunas Hijau. Mereka kompak menanamnya di area sekolah. ”Seluruh stakeholder berperan dalam pengembangan sekolah kami. Tanpa mereka, mustahil SMPN 11 menjadi sebesar ini,” ungkap pria kelahiran 1961 itu.

Hasilnya berbuah manis dalam setahun terakhir ini. SMPN 11 meraih berbagai penghargaan di bidang lingkungan. Di antaranya, juara 1 kantin sehat tingkat Surabaya tahun ini. Salah satunya berkat pengolahan air limbah atau semacam water treatment pada kantin sekolah.

Water treatment adalah sebuah sistem yang difungsikan untuk mengolah air baku yang kurang bagus menjadi kualitas air pengolahan yang standar atau diinginkan.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, SMPN 11 juga menyabet juara 1 Adiwiyata tingkat Jatim. Baru-baru ini, bersama SDN Sememi, SDN Kaliasin 1, SMPN 16, dan SMKN 10, SMP itu berhasil meraih Green School Award 2014. Penghargaan tingkat nasional tersebut diberikan Kementerian Lingkungan Hidup (LH). Rencananya, penghargaan itu akan diterima SMPN 11 dan empat sekolah lainnya di Surabaya pada Rabu (18/6) di Jakarta.

Salah satu dasar pemberian penghargaan itu adalah SMPN 11 berhasil mengubah image sebagai lingkungan kumuh menjadi sekolah yang peduli dengan lingkungan. ”Jadi, ini tidak sekadar menyulap sekolah menjadi hijau. Tapi, bagaimana mengubah mindset masyarakat sekitar terhadap kebersihan lingkungan,” ucap pria asli Magetan itu.

Awalnya, respons masyarakat terhadap kegiatan sekolah masih kurang. Namun, pendekatan terus dilakukan sekolah. Warga sekitar kerap dilibatkan saat ada kegiatan di sekolah. Komunikasi sekolah dan warga pun menjadi lancar.

Kini perhatian warga sekitar sangat besar. Salah satu contoh, mereka memperlebar akses jalan menuju sekolah tersebut. ”Dulu akses jalan ke sini hanya bisa dilalui satu mobil. Sekarang lihat saja sendiri, cukup lebar. Bisa dilewati lebih dari dua mobil,” ungkapnya senang.

Di internal sekolah, satu per satu kegiatan berbasis lingkungan dilakukan. Salah satunya menyulap kantin sekolah. Tidak hanya kebersihannya yang dijaga, kesan hijau pun diciptakan. Cat kantin diubah hijau. Aneka tanaman tersebar di sudut-sudut ruangan. Kantin itu juga sudah bebas dari 5P. Yaitu, penyedap, pemanis, pengenyal, pewarna, dan pengawet.

SEBAGIAN besar wilayah Surabaya Utara dikenal sebagai lingkungan yang kumuh. Cap kemiskinan dan ekonomi tertinggal melekat pada kawasan itu. Salah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA