Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sabet Adiwiyata hingga Green School Award

Senin, 16 Juni 2014 – 07:56 WIB
Sabet Adiwiyata hingga Green School Award - JPNN.COM
TIDAK SEKADAR MENTERENG: Bangunan SMPN 11 yang desainnya menerapkan prinsip lingkungan. Foto: Frizal/Jawa Pos

Di situ juga sudah tidak ada penggunaan plastik. Sampah yang bersifat merugikan itu tidak diperbolehkan berada di area kantin. ”Tidak ada gelas plastik. Pakai gelas biasa. Begitu juga bungkus makanan. Memakai kertas,” jelas bapak satu anak tersebut.

Air limbah dari kantin juga dimanfaatkan siswa. Mereka mengolahnya untuk menyiram tanaman. Tiap dua minggu sekali, dinkes dan puskesmas juga memantau jajanan di sekolah tersebut.

Terbukti bersih dan sehat, predikat sebagai kantin sehat akhirnya disematkan pada kantin SMPN 11. Pada peringatan HUT Ke-721 Surabaya beberapa waktu lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan penghargaan kepada sekolah itu.

Di antara semua upaya tersebut, yang paling sulit memang mengubah kebiasaan siswa. Harto mengatakan, dibutuhkan waktu tiga tahun untuk membuat siswa ikut peduli terhadap lingkungan. Kini boleh dibilang satu per satu inisiatif untuk membuat lingkungan sehat datang dari siswa.

Misalnya, memanfaatkan limbah air wudu untuk water treatment. Siswa juga membuat kolam lele. Limbahnya dipakai untuk menyirami tanaman. Hasil budi daya lele dipakai untuk membuat abon dan pentol lele. Produk itu lalu dijual. Hasil penjualan digunakan untuk membiayai serangkaian kegiatan OSIS.

Di sebelah kolam lele, berdiri green house. Aneka tanaman ada di sana. Semua tanaman di situ bisa dimanfaatkan siswa. Bahkan, para siswa juga memanfaatkan kulit telur ayam sebagai pupuk tanaman.

Harto berharap perubahan tersebut bisa memotivasi sekolah pinggiran lainnya untuk berkreasi. Memang tidak mudah. Tapi, dia yakin sekolah pinggiran pun tetap bisa berprestasi. (Titik Andriyani/c6/dos)

 

SEBAGIAN besar wilayah Surabaya Utara dikenal sebagai lingkungan yang kumuh. Cap kemiskinan dan ekonomi tertinggal melekat pada kawasan itu. Salah

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA