Sadis, Mayat dengan Kepala Dikreseki, Tangan Diikat Pegang Tasbih
jpnn.com - PROBOLINGGO - Ketenangan warga Dusun Payan, Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, buyar kemarin (5/2). Hal itu terjadi setelah warga menemukan sesosok mayat di hutan jati desa setempat.
Kondisi mayat yang belum diketahui identitasnya itu cukup mengenaskan. Selain ditemukan terkubur di bawah pohon pisang, kepalanya terbungkus plastik (kresek). Saat ditemukan, korban mengenakan sarung lengkap dengan tasbih di genggamannya.
Warga sebenarnya mencurigai keberadaan mayat tersebut sejak Rabu (4/2). Saat itu seorang warga melaporkan kepada perangkat desa karena menemukan bercak darah yang berceceran di jalan aspal desa setempat. Lalu, warga Desa Tegalsono dan Desa Bulujaran Kidul mencari bersama. Sebab, lokasi bercak darah tersebut dekat dengan perbatasan dua desa itu.
Pencarian dilakukan dengan menyisir sawah dan ladang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Akhirnya, warga menemukan sebuah pohon pisang yang ditanam tidak terlalu dalam. ''Kami curiga kok ada pohon pisang yang ditanam tak terlalu dalam,'' ujar Imam Sanusi, perangkat Desa Bulujaran Kidul, yang membantu evakuasi mayat kemarin.
Menurut Sanusi, biasanya ketika ada pohon pisang yang ditanam tidak terlalu dalam, pasti ada bangkai di bawahnya. ''Tetapi, saat kami tanyakan ke warga dua desa, tidak ada ternak warga yang mati. Nah, kami curiga ada mayat di bawahnya,'' tuturnya.
Meski begitu, warga tidak langsung menggali. Mereka memilih menghubungi Polsek Tegalsiwalan kemarin. Polisi yang mendapat laporan pun langsung meluncur ke TKP. Petugas identifikasi Polres Probolinggo, Koramil, dan kecamatan juga meluncur.
Sekitar pukul 13.00 penggalian dilakukan polisi dengan dibantu warga dan aparat TNI. Penggalian dilakukan secara hati-hati karena dikhawatirkan cangkul mengenai tubuh korban. Warga yang penasaran memenuhi TKP di kawasan hutan jati itu.
Setelah sekitar 20 menit menggali, akhirnya terlihat paha kiri mayat tersebut. Bersamaan dengan itu, bau menyengat tercium semakin kuat. Warga yang menggali pun semakin berhati-hati. Tidak lama kemudian, ditemukan bungkusan kresek hitam yang ternyata berisi kepala korban.
Warga menemui kesulitan saat mengangkat jenazah korban karena memiliki ukuran badan yang lumayan besar. Pengangkatan akhirnya dilakukan enam warga dan petugas. Saat itu ditemukan bercak darah di punggung korban. Tangan dan kakinya terikat.
Mayat tersebut kemudian diletakkan di kantong jenazah yang sudah disiapkan di samping lubang tempat korban dikubur. Semua warga di lokasi kompak tidak mengenali mayat lelaki itu. ''Waktu saya robek plastiknya, ada lapisan plastik lagi. Saya robek lagi, juga masih ada lagi. Ada sekitar tiga lapis plastik,'' kata Sanusi.
Jenazah itu kemudian diangkat dan dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Hingga tadi malam, belum diketahui identitas mayat tersebut. ''Belum dapat (identitas korban),'' ujar Kapolsek Tegalsiwalan AKP Sukandar.
Sejauh ini, pihaknya masih berfokus pada pengungkapan identitas korban. Korban diperkirakan tewas dua hari lalu. Untuk sementara, polisi menyimpulkan, mayat tersebut menjadi korban pembunuhan. Hal itu terlihat dari kondisi korban ketika ditemukan.
''Tangan dan kakinya terikat,'' kata Sukandar yang kemarin didampingi Camat Tegalsiwalan Heri Mulyadi dan Danramil Kapten Inf Slamet Riadi. ''Jadi, kesimpulan awal kami, mayat tersebut diduga korban pembunuhan. Kemungkinan sebelum tewas, ada tindak kekerasan yang dilakukan pelaku,'' jelasnya.
Terkait dengan motif pembunuhan dan pelakunya, Sukandar menyatakan masih menyelidiki. (rf/aad/dwi/mas/jpnn)