Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
Garuda membeberkan penurunan signifikan pada saham Telkom tak hanya menjadi keprihatinan sekaligus perhatian serius para investor, tetapi juga menarik perhatian Komisi VI DPR.
Saat Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) baru-baru ini, anggota Komisi VI Herman Khaeron mempertanyakan apa cara Dirut Telkom Ririek Adriansyah agar bisa mendobrak untuk meningkatkan nilai saham perusahaan.
Garuda pun mengaku rasanya ikut pusing mengikuti pergerakan harga saham Telkom akhir-akhir ini.
Dia menyebutkan bearish trend saham TLKM memang sudah terasa sejak awal 2024. Namun, di hari ulang tahun IPO TLKM yang ke-29, pada 14 November 2024 kemarin, para investor makin mengerutkan dahi.
“Betapa tidak? Harga saham TLKM kok bisa-bisanya letoy ke titik nadir, setara nilai pada saat pagebluk Covid 2020, yaitu di bawah Rp 2.600. Pada penutupan sesi mingguan, hari Jumat 15 November 2024 jam 16.14 WIB, saham TLKM tercatat galau di Rp 2.540,” kata Garuda dikutip di Jakarta, Senin (25/11).
Garuda menuturkan belum sempat pasar menarik nafas panjang, investor perbankan JP Morgan dan perusahaan pengelola aset terbesar di dunia BlackRock, pada 13 November lalu memberikan warning terhadap prospek saham Telkom menjelang tutup 2024 ini.
JP Morgan bahkan telah menurunkan rating TLKM dari overweight ke neutral.
Dalam suasana yang tidak dalam keadaan baik-baik saja ini, pasar yang realistik berharap agar saham TLKM bisa kembali berada di atas di level psikologis Rp 2.800.