Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Saiful Diseret Ibunya, Teriak Minta Ampun Tetap Dihajar

Jumat, 22 Juni 2018 – 09:13 WIB
Saiful Diseret Ibunya, Teriak Minta Ampun Tetap Dihajar - JPNN.COM
Ani Musyrifah (biru berhijab) saat dikeler petugas di Polres Kabupaten Malang, setelah membunuh anak kandungnya, Saiful Anwar. Foto: Farik FajarwatiRadar Kanjuruhan

"Monggo pinarak (mari silahkan), di sini saja dengan saya, dia (Marliyat) masih belum bisa diajak bicara, nanti pasti menangis," kata Marsilan, kakak kandung Marliyat saat wartawan Radar Malang (jawa Pos Group) datang siang kemarin.

Rumah Marsilan yang juga pakde Saiful berhadapan dengan rumah Marliyat. Meski raut wajahnya terlihat keras, rona kesedihan tak bisa disembunyikan olehnya. Saat berbincang, beberapa kali mata pria 50 tahun ini terlihat berkaca-kata dan suaranya bergetar. "Sehari-harinya dia (Saiful Anwar) ya ada di sini, biasanya main dengan anak saya, mereka seusia," kata Marsilan.

Marsilan menceritakan bahwa insiden pemukulan yang dilakukan Ani Masrifah kepada putra kandungnya itu bukan kejadian pertama. "Sudah sering seperti itu, jadi kami juga sudah tidak kaget," sambungnya.

Sambil mengingat-ingat, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh serabutan itu mengatakan bahwa peristiwa naas berujung maut tersebut terjadi Selasa (19/6) sekitar pukul 17.30.

"Waktu itu sudah maghrib, saya lihat korban diseret oleh ibunya ke dalam rumah dari depan pintu, dia (Saiful) sempat pegangan kursi setelah itu saya tidak tahu karena pintunya langsung ditutup ibunya," beber Marsilan.

Marsilan pun sempat mendengar teriakan Saiful. "Ampun buk, ampun buk, anaknya teriak begitu, saya ingin menolong tapi sebelum-sebelumnya kalau ada kerabat yang ikut campur pasti disatru (didiamkan) oleh Ani," sambungnya.

Dari suara benturan yang dia dengar, Marsilan memperkirakan keponakannya itu tidak dipukul dengan tangan kosong. Benar saja, dari hasil penyidikan di Unit PPA Polres Malang tersangka mengaku memukul putranya dengan gayung.

"Kurang lebih 15 menit tangisannya (SA) keras, lalu berhenti, tidak lama kemudian dia kembali menangis kencang sambil minta ampun," ungkap Marsilan.

Ani Musrifah, warga Kabupaten Malang, menyeret dan menghajar anak kandungnya, Saiful Anwar, hingga tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close