Saksi Cenderung Ingin Bansos Sembako Dibanding Tunai
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah saksi yang hadir dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi Bansos Covid-19 dengan terdakwa Harry Van Sidabukke menyatakan cenderung menginginkan bansos dalam paket sembako dibanding tunai.
Salah satunya disampaikan ibu rumah tangga di Kelurahan Duku Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Rumiah. Dia lebih memilih bansos dalam bentuk paket sembako dibandingkan tunai.
"Karena semuanya ada, entah ada minya, entah berasnya, itu sangat membantu," tutur Rumiah di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/4).
Dia mengungkapkan manfaat bansos dalam bentuk paket sembako dari Kementerian Sosial. "Bagi saya yang menerima bansos sangat berterima kasih atas bantuan itu," ujar Rumiah.
Sementara ibu rumah tangga dari Kelurahan Duku Selatan, Koja, Jakarta Utara, Lusia Rahmawati menilai bansos sembako sangat bermanfaat bagi mereka yang terdampak Covid-19. Lusia yang juga merupakan petugas RT itu membantu kelurahan dalam membagikan bansos sembako di lingkungannya.
Dia juga cenderung memilih bansos dalam paket sembako dibandingkan bansos tunai. Sebab, apabila uang tunai, maka duitnya bisa dipakai membeli keperluan sekunder, seperti pulsa dan jajan anak.
"Kadang kalau saya habis terima yang bantuannya uang, besok langsung dihabiskan beli anak jajan, beli kuota gitu. Jadi kalau yang berupa sembako, ya, bisa memasak beras, memasak ala kadarnya," jelas Lusia.
Lusia mengeklaim, masyarakat di lingkungannya tidak ada yang mengeluh soal pembagian bansos sembako sejak April hingga Desember 2020. Kecuali pada saat awal-awal karena ada beberapa warga belum masuk daftar penerima manfaat.