Samakan Persepsi Tolak ISIS
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mefasilitasi sejumlah elemen pemerintah besama seluruh ormas Islam untuk menyamakan persepsi atas fenomena Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) bersama di Indonesia.
Mereka sepakat, ISIS bertentangan dengan Pancasila dan merupakan kelompok radikal yang harus dihindari.
Elemen yang hadir dalam seminar tersebut antara lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Nasional Penangulangan Teroris (BNPT), Kapolri, ormas NU, Muhammadiyah dan beberapa ormas Islam lainnya.
“Munculnya gerakan militant radikal ini sangat serius, tidak hanya mengganggu paham islam di Indonesia tapi juga merongrong kehidupan bernegara,” ujar MEnteri Agam (Menag) Lukman Hakim dalam seminar Nasional Fenomena ISIS bagi NKRI dan Islam Rahmatan Lil'alamin di Jakarta, kemarin.
Karenanya, Lukman menilai perlunya persamaan persepsi ISIS yang ada di Indonesia saat ini. Lukman meminta, seluruh pemimpin ormas islam turut memberikan pengertian ISIS pada jamaah mereka.
Lukman juga menegaskan bahwa adanya ISIS di Indonesia bukan merupakan pengalihan isu atas beberapa kejadian yang tengah jadi perhatian. Seperti, peperangan di Gaza, sengketa pilpres, atau isu lainnya.
“Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan itu. Bagi kami di Kemenag, adanya faham-faham yang bertolak belakan harus diantisipasi dan diseriusi. Apalagi kalau sudah mengancam,” tandasnya.
Selain memfasilitasi persamaan persepsi atas ISIS, Kemenag juga meminta kantor-kantor wilayah Departemen Agama (Depag) memberikan pemaparan ke seluruh daerah.