Sambangi Fraksi PKB DPR, Pedagang Warteg Berharap Dapat Bantuan Program PEN
Puji mengungkapkan kondisi yang dialami para pedangan Warteg saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan kondisi krisis ekonomi tahun 1998.
Menurutnya, saat itu para pedagang warteg masih bisa bertahan bahkan berkembang. “Kami telah melewati banyak kondisi sulit termasuk krisis ekonomi 98 dan krisis di awal 2009. Namun kondisi yang kami hadapi saat ini jauh lebih berat,” katanya.
Puji mengatakan mengetahui adanya skema PEN untuk UMKM. Namun ternyata persyaratannya cukup rumit sehingga Sebagian besar pedagang warteg kesulitan untuk mengaksesnya.
“Semua skema bantuan modal melalui lembaga keuangan formal yang juga memberikan persyaratan formal seperti tidak mempunyai pinjaman bank, harus ada nomor pokok wajib pajak, dan beberapa persyaratan administrative lainnya yang justru menyulitkan kami di lapangan,” katanya.
Menanggapi keluhan pedagang ini Ketua Fraksi PKB DPR Ahmad Syamsurijal mengaku prihatin atas tantangan ekonomi yang dihadapi oleh para pedagang Warteg.
Menurutnya, Pandemi Covid-19 benar-benar memberikan pukulan hebat bagi laju roda ekonomi di Tanah Air.
“Kami tentu sangat prihatin dengan kondisi yang bapak-ibu alami, kami akan berusaha semaksimal mungkin melalui anggota kami di Alat Kelengkapan DPR untuk menyampaikan persoalan bapak ibu ke pihak terkait,” katanya.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi mengatakan sangat memahami aspirasi dari para pedagang Warteg.