Sambil Menangis, Lina Guru Honorer Nonkategori: Pak Jokowi Orangnya Baik
Nah, ketika ditanya harapannya bersama guru dan tenaga kependidikan honorer nokategori yang berusia di atas 35 tahun kepada Presiden Jokowi, Lina langsung baper.
Sambil menangis, perempuan yang sudah menjalani profesi sebagai guru sejak tahun 2006 itu berharap Presiden Jokowi mau memperhatikan nasib mereka.
Menurut Lina, Presiden ketujuh RI itu diharapkan melihat kenyataan bahwa di seluruh Indonesia, masih ada ratusan ribu guru dan tenaga kependidikan yang berstatus honorer nonkategori dengan usia di atas 35 tahun. Kondisinya pun menurut dia memprihatinkan karena digaji di bawah UMR dan UMK.
"Tetapi kami dengan ikhlas bisa tetap mentransfer ilmu dan mencerdaskan anak bangsa. Bukankah Bapak Presiden menginginkan generasi penerus bangsanya itu cerdas? Merdeka belajar untuk para siswa, tapi kenapa hak guru honorernya sendiri belum merdeka?" tutur Lina, sembari menangis.
Untuk diketahui, GTKHNK35+ telah mengadakan Rakornas di Kemayoran, Jakarta Pusat pada 20 Februari 2020 lalu.
Dua tuntutan utama mereka adalah, angkat GTKHNK 35+ menjadi PNS tanpa tes melalui Keppres, dan bayar Gaji UMK bagi honorer GTK di bawah umur 35 tahun dari APBN dengan dibayar secara bulanan.
"Maaf, saya kalau ngomongin ini bawaannya suka naper, suka menangis. Kenapa? Karena memang setelah saya bergerak dan berjuang di GTKHNK ini, saya lebih banyak menyaksikan nasib rekan-rekan saya termasuk saya sendiri," lanjut Lina.
Dia berharap pemerintah betul-betul memperhatikan keberadaan GTKHNK 35+ yang notabene menjadi poros negeri ini di bidang pendidikan, tetapi nasibnya diabaikan begitu saja. Padahal secara intelektualitas, mereka juga intelek.