Sandi Menyoroti Defisit Neraca Perdagangan, Jokowi Jawab Begini
jpnn.com, JAKARTA - Cawapres Sandiaga Uno menyoroti defisit neraca perdagangan 2018. Saat debat kelima Pilpres 2019, Sabtu (13/4), di The Sultan Hotel, Jakarta, Sandi memperlihatkan sebuah artikel terkait pernyataan Jokowi mengomentari defisit neraca perdagangan USD 8 miliar.
Sandi merasa terenyuh karena dalam komentarnya terkait neraca perdagangan Jokowi menyebut "bodoh banget kita". “ Tentunya ini menjadi suatu hal yang membuat kami terenyuh bahwa sekarang defisit neraca perdagangan minus USD 8 miliar. Dengan RRT kita minus USD 18 miliar," kata Sandi dalam debat.
BACA JUGA: Mantan Kasal Kritik Prabowo Subianto Karena Sebut TNI Lemah
Pengusaha di berbagai bidang itu menuturkan bahwa pihaknya bangga dengan perkembangan e-commerce, teknologi digital, dan unicorn. Hanya saja, kata Sandi, Indonesia masih dibanjiri produk luar negeri.
Sandi lantas mempertanyakan apa strategi Jokowi untuk membalikkan defisit neraca perdagangan sehingga bisa seperti pemerintah sebelumnya yang menjadi pengekspor bukan pengimpor.
Jokowi pun menjawab bahwa berdasar data terbaru, defisit neraca perdagangan sudah turun. Menurut Jokowi, pada 2018 memang neraca perdagangan mengalami defisit USD 8 miliar. Namun, tegas Jokowi, kuartal pertama 2019 sudah turun.
BACA JUGA: Boni Hargens Sebut AHY Menjadi Juru Kampanye Jokowi - Ma’ruf
Jokowi menegaskan hal itu berarti bahwa upaya untuk menekan defisit neraca perdagangan tidak main-main. "Kuartal tahun ini defisit kita turun USD 0,67 miliar," kata Jokowi.