Sandiaga Uno Berharap Banyak pada Lulusan Vokasi
Dengan inovasi tersebut, UMKM punya kemampuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
“Pendidikan tinggi vokasi harus aktif berinovasi, mencari berbagai terobosan untuk membantu memberikan solusi. Seperti di masa pandemi ini, setiap usaha harus menerapkan protokol keuangan sesuai dengan omzet melalui pengelolaan yang ketat. Dengan begitu, untuk usaha mikro setidaknya bisa bertahan selama bulan, usaha kecil tiga bulan, dan usaha menengah bisa 6-12 bulan,” tutur Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Terkait dengan membangun ekonomi nasional, Sandi menilai bahwa potensi UMKM di sangat besar.
Sayangnya, ekonomi Indonesia saat ini masih belum mengandalkan mutu produk dan jasa karya anak bangsa.
Menurut Sandi, perlu adanya program dan langkah strategis dari Pemerintah untuk menghadapi tantangan kualitas produk lokal tersebut.
“Kasus di lapangan seringkali UMKM sudah mampu memproduksi produk yang baik, bahkan mampu memasarkannya. Namun ketika pesanan melonjak, mereka kesulitan untuk menjaga kualitas produknya. Di sini peran konkret SDM vokasi untuk mengatasinya,” ucapnya.
Sandi sendiri memberikan apresiasi kepada Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) Kemendikbud yang telah memberikan program pendanaan bagi perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk memperkuat kemitraan dengan UMKM.
Upaya ini diharapkan dapat mewujudkan keterkaitan dan kecocokan (link and match) pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri, serta meningkatkan jumlah entrepreneur di Tanah Air. Sandi bahkan membuka kesempatan untuk berkolaborasi melalui Program Rumah Siap Kerja yang sedang Ia bina.